Biaya Umrah First Travel Terlalu Murah, OJK: Harusnya Curiga

Biaya Umrah First Travel Terlalu Murah, OJK: Harusnya Curiga

Citra Fitri Mardiana - detikFinance
Minggu, 20 Agu 2017 19:02 WIB
First Travel (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta - Kejadian yang dialami jemaah First Travel terkait ketidakjelasan keberangkatan oleh penyelenggara perjalanan umrah, diharapkan tidak terulang kembali.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso meminta agar mulai saat ini masyarakat dapat memetik pelajaran dari kasus First Travel.

"Ini bukan yang pertama, sudah kesekian kalinya banyak masyarakat tertipu daya dengan iklan yang menggiurkan. Pendapatan yang tinggi bahkan bisa setor segini dapat return yang besar. Seharusnya masyarakat curiga. Kok bisa? Kan itu sulit," ungkap Wimboh di Kantor Bank Indonesia, Minggu (20/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, masyarakat harus mulai berhati-hati terhadap berbagai promo yang ditawarkan penyelenggara perjalanan umrah. Apalagi jika promo yang ditawarkan sudah tidak masuk akal. Seperti perjalanan umrah yang ditawarkan Fisrt Travel pada jemaahnya sebesar Rp 14,3 juta dari harga normal untuk setiap perjalanan umrah sekitar Rp 20-22 juta.

"Pelajaran yang kita petik bahwa ke depan dengan masyarakat kita akan lakukan edukasi supaya masyarakat ke depan bisa memilih transaksi. Masyarakat ini biar paham risikonya, jangan hanya manfaatnya saja. Karena kalau manfaat pasti menggiurkan. Hati-hati betul," ujarnya.

Seperti diketahui, sebanyak 35 ribu jemaah yang telah menyetorkan uang pendaftaraan pada First Travel, hingga kini masih tidak mengetahui kejelasan nasibnya. Apakah uang sebesar Rp 14,3 juta yang telah disetorkannya akan bisa memberangkatkannya ke tanah suci, atau dikembalikan secara utuh.

Saat ini pihak kepolisian maupun lembaga keuangan tengah mendalami kasus tersebut, hingga menelusuri aset Pemilik First Travel Andika Surachman, yang diduga dibeli dari iuran jemaah umrah. (dna/dna)

Hide Ads