Kenaikan cadangan devisa ini karena penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
"Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Agusman, dalam keterangannya, Jumat (8/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (wdl/hns)











































