"Dalam perspektif kami, tidak ada risiko langsung pada stabilitas makro ekonomi," tulis hasil riset Morgan Stanley yang dikutip detikFinance, Senin, (25/9/2017).
Suku bunga acuan alias BI 7-days repo rate diturunkan menjadi 4,25% dari sebelumnya 4,5%. Keputusan itu diambil untuk mendorong perekonomian yang sekarang kurang bergairah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI tentunya juga melihat situasi global. Seperti rencana kenaikan suku bunga acuan AS, panasnya konflik semenanjung Korea hingga berbagai pemilihan pimpinan negara di Eropa yang bisa memberikan sentimen.
Meski demikian, agar dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi bisa semakin kuat dibutuhkan kebijakan lain di luar suku bunga acuan. Khususnya dari sisi pemerintah.
"Dibutuhkan lagi seperti kebijakan makroprudensial dan kebijakan fiskal bisa mendorong pertumbuhan yang lebih baik," tulis riset tersebut.
Bank sentral diprediksi tidak akan melanjutkan kebijakan pemotongan bunga acuan. Walaupun inflasi diperkirakan lebih rendah dari sekarang, yaitu 3,3%.
"BI diperkirakan tidak akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan pada tahun depan," pungkasnya. (mkj/mkj)