Dalam rapat, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memaparkan pandangan makro ekonomi global dan ekonomi nasional. Kemudian menjelaskan rencana apa saja yang akan dikerjakan oleh OJK.
Usai paparan, Wimboh langsung dicecar pertanyaan dari sejumlah anggota dewan yang hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suku bunga kredit perbankan nasional masih tinggi, NIM di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain? Bagaimana pak Wimboh menanggapi ini?" tanya Jon dalam rapat di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Kemudian anggota Komisi XI dari Partai Nasdem Johnny G Platte menanyakan terkait suku bunga untuk segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masih terlampau tinggi.
"Bunga kredit UMKM itu khususnya di daerah masih tinggi, di daerah hasil kunjungan kerja saya mereka terbebani bunga yang tinggi, inikan usahanya mikro bagaimana kalau bebannya tinggi? Harusnya ini jadi perhatian khusus OJK," ujarnya.
Anggota Komisi XI dari partai Golkar Misbakhun menanyakan terkait mekanisme financial technology (Fintech).
"Mekanisme teknologi ini akan seperti apa, karena kan sebenarnya hanya bank yang boleh menerima dana masyarakat secara langsung, saya harap OJK bisa pantau ini karena pertumbuhan yang drastis itu biasanya pasti bermasalah, lagipula Fintech itu masih di area abu-abu kan?" tanya dia.
Wakil Ketua Komisi XI Soepriyatno menjelaskan OJK bisa memberikan jawaban sejumlah pertanyaan ini dalam bentuk tertulis.
"Bapak bisa memberikan jawaban secara tertulis, agar bisa jadi bahan rapat selanjutnya," imbuh dia. (dna/dna)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 