Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadojo menyatakan ekonomi Indonesia masih dalam kondisi baik. Ini tergambar dari sisi konsumsi, investasi ataupun ekspor yang masih tumbuh.
"Kami secara umum melihat kondisi makro ekonomi kita masih terjaga dengan baik. Tapi kami juga melihat jika Agustus pertumbuhan ekonomi relatif tertekan tapi justru di September ini kami lihat kondisi pertumbuhan ekonomi kuartal III lebih baik," ujar Agus di Gedung BI, Jumat (20/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menyebut jika dibandingkan bagaimana neraca perdagangan periode Januari - Agustus 2017 dibanding Januari - Agustus 2016 itu peningkatannya dari US$ 5 miliar menjadi US$ 9 miliar.
"Itu adalah kondisi yang cukup baik, sehingga secara umum kami melihat makro ekonomi kita terjaga. Beberapa indikator menunjukkan perbaikan, secara umum kondisi ini lebih baik dibanding beberapa bulan lalu," ujar Agus di Gedung BI, Jumat (20/9/2017).
Dia menjelaskan, pada kuartal II tahun ini BI melihat ekonomi Indonesia juga masih tumbuh baik di kisaran 5,01% dan itu jika dibandingkan dengan negara G20 termasuk yang tertinggi. Namun sumber utama pertumbuhan ekonominya adalah dari investasi yang berbentuk investasi bangunan.
"Betul ada konsumsi yang baik tapi secara umum konsumsi memang tidak seperti yang kami harapkan. Kami tahu kuartal II ekspor tidak terlalu menggembirakan," ujar Agus.
Kuartal III pertumbuhan diharapkan bisa lebih baik termasuk dari investasi bangunan dari pemerintah maupun swasta. Namun untuk investasi non bangunan belum terlalu menggembirakan, belanja pemerintah di kuartal II masih agak tertekan.
"Pada kuartal III akan sedikit membaik, kami lihat ini lebih positif dibanding pertumbuhan sebelumnya," kata Agus. (mkj/mkj)