Salah satunya Kevin Warsh, ia adalah salah satu tokoh yang difavoritkan untuk menjadi ketua The Fed berikutnya. Seorang analis menyebutkan Warsh mempercayai jika bank sentral telah menjadi 'pelayan' di pasar saham karena sudah bertahun-tahun melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Salah seorang ekonom dari tim Strategic Societe Generale, Albert Edwards menjelaskan setelah ia mendengarkan pidato Warsh di sebuah konferensi perbankan pekan lalu. Dari isi pidatonya, maka bisa dipastikan jika Warsh memiliki posisi kuat untuk memimpin The Fed.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, Warsh dalam pidatonya mendapatkan sambutan yang meriah dari audiens yang mayoritas adalah peneliti. "Terutama saat ia membicarakan bagaimana Yellen telah kehilangan arah dalam menentukan kebijakan," ujar dia.
Warsh telah bertemu dengan Presiden Donald Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada Kamis lalu.
Edwards menjelaskan, pengangkatan Warsh sebagai chairman The Fed diprediksi bisa menggerakan imbal hasil obligasi AS bisa lebih tinggi.
Pada Senin, Warsh menduduki posisi pertama di bursa pemilihan Gubernur The Fed. Warsh mengantongi 33%, kemudian ada Jerome Powell dengan 26% dan calon gubernur petahana Yellen di posisi 17%.
Warsh juga dinilai terlalu menuruti Trump karena Warsh dapat memenuhi keinginan Trump yang ingin memangkas regulasi. (mkj/mkj)