Kepala Sub Bidang Operasi dan Pemeliharaan BPJT Hadi Suprayitno mengungkapkan, hingga saat ini penetrasi penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran di gerbang tol sudah mencapai 80%. Angka ini terus mengalami kenaikan dibandingkan posisi mudik Lebaran beberapa bulan lalu sebesar 32%.
"Progress sampai 13 Oktober 2017 tingkat penetrasi transaksi non tunai jalan tol nasional 80%. Cukup bagus, pada Desember 2016 berkisar 23% bahkan saat traffic lebaran 32% dan turun 28% di Agustus," kata Hadi dalam jumpa pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Minggu (15/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi berharap dengan diwajibkannya pembayaran non tunai di gerbang tol bisa mengubah kebiasaan masyarakat dari transaksi menggunakan uang tunai. Selain itu, langkah ini diharapkan juga dapat mengurangi antrean pembayaran di pintu keluar tol.
"Harapan kami sebagai regulator jalan tol dapat memperlancar transaksi di jalan tol dan akan mampu mengurangi jumlah antrean," tutur Hadi.
Sampai saat ini, 80% gerbang tol di Indonesia telah menerapkan pembayaran non tunai secara penuh dan terus ditingkatkan hingga 100% di akhir bulan ini. Daftar gerbang tol yang akan menerapkan pembayaran non tunai secara penuh dapat dilihat di spanduk di gerbang tol atau website BPJT www.bpjt.pu.go.id. (ara/dna)