Selama dua minggu ke depan, program ini dikhususkan kepada para pengguna jalan tol yang belum mempunyai uang elektronik. Setiap mobil pun dibatasi hanya diperbolehkan mendapatkan 1 kartu uang elektronik saja.
Lalu bagaimana pengawasannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu teknis. Pokoknya kami menghimbau agar diambil yang belum mempunyai (kartu). Kalau kamera lebih kepada satu mobil kan satu jangan satu mobil dikasih dua kelihatan," ujar AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru kepada detikFinance di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Senin (16/10/2017).
Langkah ini dilakukan untuk mengejar target 20% pengguna jalan tol yang belum melakukan transaksi non tunai. Sehingga diharapkan pada akhir Oktober 2017 ini semua transaksi di gerbang tol dilakukan secara non tunai menggunakan uang elektronik.
"Kita minta dari jauh-jauh hari pindah, sampai sekarang masih 20% belum pindah," tutur Heru.
Digratiskannya kartu uang elektronik ditanggung oleh perbankan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Pengguna jalan tol yang tadinya harus menanggung biaya kartu sekitar Rp 20.000 per keping, kini digratiskan dan hanya diperlukan membayar saldonya saja.
"Kita berikan supaya tanggal 31 Oktober sudah punya," ujar Heru. (ara/ang)