Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan laba tersebut ditopang meningkatnya penyaluran kredit dan naiknya pendapatan bunga bersih serta pendapatan operasional lain Rp 41,7 triliun tumbuh 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ditopang oleh layanan berkualitas untuk nasabah dan manajemen risiko yang prudent," kata Jahja dalam paparan kinerja, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kredit korporasi berkontribusi sebesar Rp 161,5 triliun terhadap total, tumbuh 21,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," imbuh dia.
Kredit konsumer tercatat sebesar Rp 128,3 triliun naik 20,6%. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 26,8% menjadi Rp 78,8 triliun.
Lalu kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kartu kredit masing-masing meningkat 11,4% menjadi Rp 38,5 triliun dan 13,4% menjadi Rp 11 triliun. Kredit komersial & UKM tercatat Rp 150 triliun tumbuh 2,4%.
Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat 1,5%. Total cadangan kredit Rp 12,8 triliun naik 13,6% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah trrcatat 190,8%. Rasio kredit terhadap pendanaan 74,7% dan rasio kecukupan modal 23,6%.
Dana pihak ketiga (DPK) Rp 574,4 triliun atau tumbuh 16,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance |












































Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance