Momentum itu dilakukan dengan cara kekinian yakni dengan mengajak TKI bernama Ito Saca nge-vlog alias membuat video blog.
"Ayo sini bikin vlog dulu sama saya," ajak Suprajarto usai acara penandatangan kerja sama penyediaan Kartu Pekerja Indonesia (KPI) antar BRI dan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipe di Hotel Grand Hyatt, Taipe, Sabtu (28/10/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngevlog Bareng Dirut BRI, TKI Ini Minta Kemudahan KPR. Foto: Dana Aditiasari |
Menjawab pertanyaan itu, Ito memaparkan sejumlah kendala selama bekerja di luar negeri. Menurut ya, karena belum ada sistem yang memadai, seringkali banyak potongan pendapatan dari lembaga penyalur yang membebani keuangan mereka.
"Kalau disebut kami pahlawan devisa, kok kayak ya enggak pas ya. Karena yang kami rasakan kami malah terbebani dengan masih ada potongan sana sini," aku dia.
Ia pun berharap, dengan adanya KPI yang baru diterbitkan BRI bekerja sama dengan KDEI, diharapkan sistem pengelolaan tenaga kerja RI di luar negeri lebih baik. Karena KPI selain berfungsi sebagai alat transaksi perbankan juga bisa menjadi kartu identitas yang dilengkapi QR code yang bisa menjadi basis data para TKI yang lebih transparan.
Ngevlog Bareng Dirut BRI, TKI Ini Minta Kemudahan KPR. Foto: Dana Aditiasari |
Ito menambahkan, salah satu yang permintaannya kepada Dirut BRI adalah kemudahan kredit pemilikan rumah (KPR).
"Ada satu yang kami minta pak. Tolong untuk KPR kami dipermudah. Supaya pulang ke Indonesia kami sudah punya tempat tinggal," tuturnya. (dna/mkj)












































Ngevlog Bareng Dirut BRI, TKI Ini Minta Kemudahan KPR. Foto: Dana Aditiasari
Ngevlog Bareng Dirut BRI, TKI Ini Minta Kemudahan KPR. Foto: Dana Aditiasari