Pengguna Ingin Semua Gerbang Tol Bisa Isi Ulang Uang Elektronik

Pengguna Ingin Semua Gerbang Tol Bisa Isi Ulang Uang Elektronik

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 31 Okt 2017 11:52 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Setelah gencar selama beberapa bulan terakhir melakukan sosilisasi, akhirnya hari ini seluruh gerbang tol di Indonesia sudah menerapkan kewajiban pembayaran atau transaksi non tunai. Para pengguna tak lagi bisa membayar secara tunai karena petugas pun tak lagi menyediakan uang kembalian di gardu.

Akibatnya, para pengguna jalan yang tak memiliki kartu uang elektronik atau saldonya kurang, harus membeli lagi kartu uang elektronik yang sampai saat ini masih tersedia di sejumlah gerbang tol.

Namun, penjualan kartu uang elektronik di gerbang tol sendiri tak bakal selamanya ada. Termasuk untuk pembebasan biaya pembelian kartu uang elektroniknya. Hal inilah yang mendasari sejumlah pengguna tol yang sudah menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayarannya di tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan pantauan detikFinance di Gerbang Tol Cililitan ruas Jagorawi arah Kuningan, sejumlah pengguna mengaku ingin adanya fasilitas top up atau isi ulang uang elektronik di gerbang tol. Pasalnya, sejauh yang mereka lalui, tak semua gerbang menyediakan fasilitas isi ulang uang elektronik.

Teguh, salah seorang kurir yang sehari-hari melewati tol Jagorawi mengaku kesulitan akan hal ini.

"Kalau bisa untuk isi ulang diperbanyak. Kalau di Indomaret kan enggak semuanya ada," katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Fadli, salah seorang supir truk yang juga merupakan pengguna harian tol Jagorawi. Menurut dia, transaksi menggunakan uang elektronik memang membantu lebih cepat melewati gerbang tol. Tapi minimnya fasilitas top up di gerbang tol kerap membuat waktu transaksi menjadi lama karena harus berinteraksi dengan petugas untuk membeli uang elektronik.

"Enak sih. Lebih cepat pakai uang elektronik. Tapi harusnya isi ulangnya bisa semua lah. Semua kartu juga. Kalau sekarang kan cuma Mandiri," tutur dia.


Masalah lain yang dialami pengguna tol adalah kurangnya kertas struk bukti pembayaran tol. Padahal hal ini penting bagi pengguna sebagai pertanggung jawaban ke kantor.

"Kadang kita kerja kan harus ada struknya. Itu cukup sering kejadian. Terus kadang-kadang memang macetnya mesinnya lumayan juga. Enggak tahu kenapa. Tapi memang lebih sering lancarnya sih," tutup Sofyan. (eds/dna)

Hide Ads