Masuk Gerbang Lancar Pakai Non Tunai, di Dalam Tol Malah Padat

Masuk Gerbang Lancar Pakai Non Tunai, di Dalam Tol Malah Padat

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 31 Okt 2017 13:10 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Hari ini seluruh ruas tol sudah mewajibkan penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran. Penggunaan uang elektronik diyakini akan mengurangi penumpukan kendaraan di gerbang tol karena transaksi sudah lebih cepat dibanding bayar tunai.

Namun berdasarkan pantauan detikFinance di lapangan, tepatnya selepas dari GT Cililitan, Tol Jagorawi Cililitan-Cawang terpantau mengalami penumpukan kendaraan di badan jalan. Mobil yang menumpuk selepas dari GT Cililitan terpantau terus memanjang, bahkan hampir mencapai GT Cililitan itu sendiri.

Kepadatan ini terjadi pada arah Kuningan dan Kebon Nanas. Sementara gerbang tol terdekat dari Cililitan sendiri padahal masih sekitar 5 hingga 6 km lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi General Manager Jasa Marga Cabang Cawang-Tangerang-Cengkareng, Muhammad Taufik Akbar mengatakan, hal tersebut terjadi lebih dikarenakan volume kendaraan yang melewati kapasitas jalan tol itu sendiri.

"Mungkin itu terkait kepadatan volume lalu lintas saja. Setiap pagi kan di tol Dalam Kota terjadi penumpukan kendaraan di arteri kuningan, dari Pancoran. Jadi memang itu sudah melebihi kapasitas. Karena memang dengan adanya kartu, itu sudah tidak banyak interaksi lagi ke petugas. Jadi lancar," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Dia membantah, penumpukan kendaraan disebabkan adanya kesulitan transaksi di gerbang tol atau rusaknya alat pembaca kartu. Sejauh ini, dia memastikan seluruh infrastruktur pembayaran non tunai di gerbang tol telah terfasilitasi dengan baik.

"Jadi selama ini terkait volume lalu lintas. Tapi masalah transaksi, selagi peralatan oke, dan kapasitas terpenuhi, itu enggak ada hambatan," ujar dia.

Mengantisipasi hal itu, pihaknya sendiri senantiasa memantau kondisi di lapangan. Pemberlakuan rekayasa lalu lintas pun akan diambil jika standar pelayanan minimal (SPM) telah terganggu.

Lalu lintas harian ruas ini sendiri mencapai 900 ribu kendaraan per hari. Hingga 30 Oktober 2017, penetrasi penggunaan uang elektronik di ruas Cawang-Tangerang-Cengkareng jalan tol Jagorawi telah mencapai 98%. Artinya, masih ada sekitar 900 ribu kendaraan harian lagi yang belum menggunakan uang elektronik sebagai alat pembayaran.

Namun dengan diterapkannya 100% non tunai hari ini, seluruh pengguna tak lagi bisa membayar tunai. Jika pengguna tak membawa uang elektronik atau saldonya habis, maka bisa membeli uang elektronik yang disediakan di gerbang tol. Dari 220 ribu kartu uang elektronik gratis yang disediakan, masih ada sekitar 100 ribu kartu lagi yang tersedia di Gerbang Tol Cililitan.

"Dari 200 ribuan (keping) kartu lebih yang ada, sudah terjual 120 ribuan kartu. Jadi sudah 50% lebih kartu yang terjual," ungkapnya. (eds/dna)

Hide Ads