"Keputusan tersebut konsisten untuk menjaga makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan untuk mendorong laju pemulihan ekonomi dengan pertimbangan dinamika ekonomi global dan domestik," ungkap Agus dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Dari sisi domestik, seperti inflasi dan defisit transaksi berjalan, menurut Agus masih dalam kategori sehat. Inflasi Oktober 0,01% (mtm) dan 3,58% (yoy) yang sesuai dengan ekspektasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penetapan suku bunga acuan, kata Agus juga mempertimbangkan kondisi global yang masih ada ketidakpastian. Terutama dari kebijakan pajak di Amerika Serikat (AS) dan suku bunga acuan (Fed Fund Rate).
"BI jaga sejumlah risiko baik global, khususnya tentang rencana pengetatan negara maju dan belum kuatnya konsumsi serta intermediasi perbankan," terang Agus. (mkj/ang)











































