Bitcoin Cetak Rekor, Bank Sentral Eropa: Ketidakpastiannya Besar

Bitcoin Cetak Rekor, Bank Sentral Eropa: Ketidakpastiannya Besar

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2017 11:00 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Nilai tukar mata uang virtual bitcoin terus mengalami pergerakan. Akhir November ini bitcoin tembus rekor harga tertinggi yakni US$ 10.000 per keping atau setara dengan Rp 135 juta.

Chairman European Central Bank (ECB) Vitor Constancio mengungkapkan investor yang bermain di pasar bitcoin memiliki risiko besar dengan harga yang terlampau tinggi.

"Ini adalah aset khusus yang berpotensi dispekulasi jika dilihat dari pergerakan harganya. Para investor yang membeli dengan harga itu akan mendapatkan risiko yang tinggi," kata Constancio dikutip dari CNBC, Kamis (30/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir harga bitcoin berada di bawah US$ 1.000 per keping, sebelum akhirnya mencetak rekor menjadi US$ 10.000 per keping. Pada awal pekan ini, kapitalisasi pasar cryptocurrency secara global tembus US$ 300 miliar. Ini menunjukkan minat masyarakat terhadap mata uang digital terus meningkat.

Constancio menjelaskan, harga bitcoin fluktuasinya memang tinggi. Namun harga ini tidak memiliki aturan apapun di pasar.

Bank sentral Eropa, menurut dia, enggan memberikan sinyal positif untuk mengakui mata uang virtual. ECB dalam sebuah konferensi pers pada Oktober lalu menyebutkan bahwa cryptocurrency tidak cukup 'matang' untuk mendapatkan pertimbangan ECB dalam membuat peraturan.

"Memang hal baru akan menciptakan harapan besar untuk orang lain, tapi ketidakpastiannya juga besar. Saat ini kami sedang memikirkan soal bitcoin dan cryptocurrency. Tapi kami menganggap teknologinya tidak cukup 'matang' untuk pertimbangan peraturan kami," jelas dia.

Dia menyebutkan, bank sentral belum akan mengatur cryptocurrency secara serius. Menurut dia, bank sentral tidak akan bertanggung jawab jika terjadi hal apapun yang dialami pengguna bitcoin.

CEO JPMorgan Jamie Dimon menjelaskan, cryptocurrency berpotensi untuk berkembang di negara tersebut.

Pergerakan harga bitcoin diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat. Seorang fund manager menyebutkan bitcoin bisa terus bergerak hingga ke posisi US$ 40.000 pada akhir tahun depan. (dna/dna)

Hide Ads