Hingga Oktober 2017, berdasarkan data yang dihimpun detikFinance suku bunga kredit telah mengalami penurunan sebanyak 51 basis poin (bps) atau sekitar 0,5%.
Asisten Gubernur BI Filianingsih Hendarta menjelaskan, penurunan suku bunga kredit yang relatif lambat terjadi karena banyak komponen untuk menentukan bunga kredit tersebut. Dia menyebutkan, untuk bunga kredit ada komponen suku bunga dasar kredit dan premi risiko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, untuk menurunkan bunga kredit maka bank harus bisa melakukan penyesuaian dari komponen tersebut. Kemudian, dari biaya dana juga ada komponen untuk biaya bukan untuk pihak ketiga, kewajiban bank, jasa regulasi premi hingga giro wajib minimum (gwm).
Filianingsih menjelaskan, dari overhead cost termasuk biaya tenaga kerja seperti pelatihan, penelitian dan pengembangan, promosi hingga margin atau keuntungan. "Harus dilihat juga unsur mana yang sudah turun dan tidak terlalu besar, suku bunga kredit itu dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut, memang tergantung banknya ," ujar dia.
Dia menjelaskan, saat ini perbankan sedang dalam tren efisien bisa dilihat dari beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) yang pada Oktober 2017 tercatat 79,01%, dibandingkan Desember 2016 yang masih 82,85%. "Artinya kalau bank sudah punya BOPO efisien, maka biaya dana akan turun, lalu pengaruh ke overhead cost yang turun dan mempengaruhi bunga kredit bisa turun," jelas dia. (zlf/zlf)











































