Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi menyebutkan jumlah ini terus menurun dibandingkan periode akhir 2016 yang tercatat 13 bilyet per 1.000.000 uang yang beredar.
"Jumlah uang palsu terus turun. Kami akan terus tekan peredarannya," kata Suhaedi dalam paparan peredaran uang di Gedung BI, Jakarta, Jumat (5/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kualitas uang kita juga semakin baik dengan uang rupiah. Dengan tingkat fitur pengaman semakin baik, pemalsuan uang jauh dari sempurna," terang Suhaedi.
Masyarakat juga diminta untuk selalu berhati-hati dalam bertransaksi menggunakan uang tunai. Masyarakat diimbau mengenali keaslian rupiah lewat metode 3D tersebut, dan jika menemukan uang rupiah yang diragukan keasliannya dapat meminta klarifikasi kepada BI dan melaporkannya ke aparat penegak hukum.
Hingga 2017 menurut Suahedi pihak kepolisian telah menemukan 28 kasus temuan uang palsu. Dengan barang bukti sebanyak 2.815 lembar pecahan Rp 100.000 dan 2.692 lembar pecahan Rp 50.000.
Dia menjelaskan, BI bersama pihak kepolisian tak hanya menangkap pengedar uang palsu tetapi pembuat perantara. "Pemodalnya juga kita tangkap," ujarnya.
Suhaedi menambahkan, BI berupaya menekan peredaran uang palsu dengan aktif melakukan edukasi kepada masyarakat. BI juga membuat iklan yang mudah dipahami dan memperberat hukuman untuk pembuat dan pengedar uang palsu. (hns/hns)











































