Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan di sepanjang 2017 sekitar 8,1%. Angka itu memang lebih tinggi dari pertumbuhan kredit perbankan di 2016 yang sebesar 7,8%.
"Pertumbuhan kredit 2017 8,1% full year. Yang luar biasa sekali adalah pembiayaan pasar modal juga meningkatnya luar biasa. Sehingga kalau kita jumlah itu jauh lebih besar, kira-kira hampir sekitar 11%, karena pasar modal kita di atas 35%," tuturnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (12/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya mudah-mudahan bisa double digit ya, angka terakhir sedang kita verifikasi angkanya. Ya karena biasanya November dan Desember bisa kenceng. Mungkin bisa 10 lebih sedikit," tuturnya.
Wimboh menjelaskan, faktor penguatan penyaluran kredit di akhir tahun lantaran banyak perusahaan yang membutuhkan likuiditas untuk memenuhi kebutuhan seperti membayar bonus karyawan, dan pembayaran pajak.
"Belum lagi aktivitas liburan, sehingga banyak sekali yang memerlukan likuiditas. Nah likuiditas ini kan pasti dari industri perbankan melalui penarikan-penarikan pinjaman," tambahnya.
Dia juga yakin laba industri perbankan nasional juga lebih baik tahun ini. Sebab beberapa perbankan sudah mulai menghapus Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
"Sekarang waktunya beberapa bank sudah mulai menghapus. Terutama kredit yang segmen komersial yang NPL-nya cukup besar. Oleh karena itu kredit komersil pertumbuhannya agak flat, karena sebagian dihapus," tandasnya. (dna/dna)











































