Ketua BPS Suhariyanto mengatakan, nilai tukar tersebut merupakan posisi minggu keempat di Desember 2017 dibandingkan dengan minggu kelima November 2017.
"Rupiah terjadi depresiasi terhadap dolar AS, kembali terdepresiasi terhadap dolar Australia, dan juga Euro, tetapi terapresiasi terhadap yen Jepang," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (15/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan terhadap dolar Australia terdepresiasi 1,76% dengan nilai tukar Rp 10.429,91 per dolar Australia, di mana level terendah kurs tengah terjadi di Sulawesi Utara yang mencapai Rp 10.534,50 per dolar Australia.
Lalu rupiah juga terdepresiasi 0,60% terhadap euro dengan nilai tukar Rp 16.046,80 per euro. Di mana level terendah kurs tengaj terjadi di Sulawesi Selatan yang mencapai Rp 16.325,00 per euro.
Sedangkan terhadap yen Jepang, rupiah terapresiasi 0,91% dengan nilai tukar sebesar Rp 119,32 per yen Jepang. Di mana level tertinggi kurs tengah terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencapai Rp 112,50 per yen Jepang. (ara/ara)