Hal tersebut diungkapkan pada saat memberikan arahan di acara Pertemuan Tahunan Jasa Keuangan di Ritz Charlton PP, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Dia menyebutkan, kondisi moneter, stabilitas moneter, serta fiskal dalam kondisi dan pengelolaan yang baik. Apalagi, data defisit anggaran yang di level 2,42% menandakan APBN dapat dikelola dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sering mengumpamakan, kalau diibaratkan orang kolesterolnya baik, livernya baik, jantungnya baik, ginjalnya baik, cuma dikit-dikit masuk angin, tapi kenapa kita tidak bisa lari cepat, tidak bisa lari cepat," kata Jokowi.
Tidak bisanya ekonomi nasional lari cepat, kata Jokowi, dikarenakan masih banyak kendala yang terjadi di lapangan. Salah satunya mengenai akselerasi penyaluran kredit kalau di sektor jasa keuangan.
"Ternyata setelah kita kejar detil masih banyak masalah di lapangan. Tadi sudah disampaikan Pak Wimboh, kapasitas kredit kita masih punya ruang Rp 640 triliun, ketersediaan likuiditas juga angkanya semuanya memberikan angka yang baik," ungkap dia.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada seluruh pelaku jasa keuangan untuk memanfaatkan data dan fakta yang ada bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kalau kita lihat lembaga rating internasional memberikan rating semakin baik, kita sudah masuk investment grade, Fitch terakhir memberikan rating surat utang dari bbb- menjadi bbb outlook stabil, inikan baik tapi kenapa kita tidak bisa lari cepat," tukas dia. (dna/dna)