Dari data OJK, inklusi keuangan nasional tahun 2017 baru mencapai 60%. Karena itu, OJK memiliki strategi untuk mendorong inklusi keuangan nasional, antara lain dengan mendorong penyaluran kredit usaha rakyat lebih banyak ke masyarakat terutama di wilayah luar Jawa.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengungkapkan OJK berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Dengan inklusi keuangan yang tinggi, diharapkan peran sektor jasa keuangan mampu memacu pertumbuhan dan tetap menjaga kesinambungan dan menjaga stabilitas sistem keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengapresiasi peningkatan inklusi keuangan, OJK memberikan sejumlah penghargaan kepada sejumlah tokoh inspirator inklusi keuangan, melalui pengembangan klaster perikanan, badan usaha milik desa (BUMDES) dan Lembaga keuangan mikro syariah (LKM). Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dan Presiden Joko Widodo di acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan (PTIJK) 2018 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Berikut daftar penerima penghargaan :
Mohammad Nadjikh
Pertama, penghargaan diberikan kepada Mohammad Nadjikh dari Gresik Jawa Timur, Mohammad menjadi tokoh inspirator inklusi keuangan melalui pengembangan klaster perikanan. Ia menginspirasi komunitas nelayan di Indonesia untuk menjadi entrepreneur untuk perikanan dan pengolahan hasil laut.
M Nadjikh, di bawah naungan PT Kelola Mina Laut Group sehak 1994, M Nadjikh mengelola 125.000 nelayan, 600 UMKM sebagai pengepul dan menampung sekitar 14.000 karyawan.
Dia mengawali bisnisnya dengan menjual ikan teri, kini ia menguasai 75% pangsa pasar ekspor ke Jepang. Kini KML Group melebarkan sandonesia bidang industri makanan, agroindustri, ritel dan distribusi serta penangkapan ikan laut.
Untuk mendukung nelayan tradisional dan memutus rantai kemiskinan nelayan, M Nadjikh memutuskan untuk tidak menggunakan kapal besar modern. Selain itu, dia juga mengembangkan BMT (Baitul Mat wa Tamwil) untuk koperasi simpan pinjam nelayan yang akan membantu pengelolaan keuangan para nelayan yang diayominya. Bekerja sama dengan bank untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui program CSR dari KML Group kepada nelayan di Tempat Pelelangan Ikan.
H. Rasim
Kemudian, tokoh Inspirator Inklusi Keuangan pada bidang Pengembangan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Rasim kini menjabat sebagai Kepala Desa Langgongsari, Banyumas. Ia mentransformasi empat hektar tanah tandus yang terbengkalai menjadi taman agrowisata dengan nama "Taman Mini Revolusi Mental".
Mulai dibangun sejak tahun 2015 melalui Alokasi Dana Desa Tahun 2015 dan dikelola oleh BUMDes Bulak Barokah Desa Langgongsari, taman tersebut juga berfungsi sebagai "toko buah' yang sekaligus merupakan sekolah berbasis Teknologi Informasi (TI).
Dengan komitmennya untuk meningkatkan ekonomi pedesaan Rasim mengalokasikan lebih dari 90% Alokasi Dana Desa tahun 2017 yang diterima untuk mendukung BUMDes dalam melanjutkan pembangunan Taman Mini Revolusi Mental.
Dana tersebut digunakan untuk penanaman bibit durian Bawor, membuat underpass lokasi agrowisata, bibit kelapa, petai, tempat pengolahan gula, biogas, kandang sapi, dsb.
Usaha yang dikelola BUMDes Bulak Barokah tersebut merupakan kiprah yang pertama menggunakan Teknologi Informasi (TI) serta menjadi daya tarik para investor.
Baca juga: Dihadiri Jokowi, OJK Gelar Pertemuan Tahunan |
Mochammad Syaihul Izzat
Tokoh Inspirator Inklusi Keuangan pada bidang Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Dia adalah Ketua Pengurus LKM Syariah Berkah Rizqi Lirboyo yang merupakan satu dari sepuluh LMK Syariah tahap awal program "Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendirian LKMS di sekitar Pesantren" yang diprakarsai oleh Lembaga Amid Zakat Nasional Bank Syariah Mandiri (LAZNAS BSM) Umat dan pendiriannya difasilitasi oleh OJK serta Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) pada 17 November 2017.
Dia mengawali kegiatan usahanya dengan memberikan pembiayaan kepada 20 nasabah yang telah menjalani tahapan pembentuk Kelompok Usaha Masyarakat sekitar Pesantren Indonesia (KUMPI).
Tercatat pada tanggal 21 Januari 2018, LKM Syariah Berkah Rizqi Lirboyo telah memiliki 205 nasabah vang terdiri atas 41 KUMPI yang memiliki 149 nasabah dengan nilai total pembiayaan sebesar Rp149 juta.
Saat ini, LKM Syariah Berkah Rizqi Lirboyo merupakan LKM Syariah tahap awal yang melakukan aktivitas pemberdayaan masyarakat melalui penyaluran pembiayaan terbanyak. LKM Syariah Berkah Rizqi Lirboyo terbilang aktif dan kreatif secara mandiri dalam menghidupkan aktivitas LKM Syariah di lingkungan Pesantren Lirboyo Kediri. (hns/hns)