Ada Investasi Uang Digital Dibalut MLM, Aman Enggak Ya?

Ada Investasi Uang Digital Dibalut MLM, Aman Enggak Ya?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 25 Jan 2018 15:00 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Setelah Bitcoin dilarang, muncul lagi mata uang virtual bernama Aladin Coin. Cryptocurrency ini besutan perusahaan pengelola investasi asal Vietnam, Aladin Capital.

Chief Operating Officer (COO) Aladin Capital, Eric Nguyen menjelaskan, Aladin Coin sebenarnya sama dengan Bitcoin, seperti maksimal koin yang beredar sebanyak 21 juta koin. Selain itu ada pula mekanisme penambangan untuk mendapatkan Aladin Coin.

"Jadi sama, tapi Bitcoin harganya sudah sangat tinggi, seperti terlambat mengejar kreta. Nah ini ada cryptocurrency yang baru. Jangan sampai kita ketinggalan kereta lagi," tuturnya di Bidakara, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eric menjelaskan, Aladin Coin sendiri baru dibentuk oleh Aladin Capital pada November 2017 di Amerika Serikat (AS). Sementara Aladin Capital berdiri pada 15 Mei 2017 juga di AS. Lalu Aladin Capital berkembang di Vietnam yang dibawa oleh Eric sendiri.

"Dan Aladin Capital sendiri anak usaha dari Aladin Trust di Swiss yang sudah teregistrasi sejak 2002," tambahnya.

Saat ini harga untuk 1 keping Aladin Coin masih di harga US$ 1 dolar. Untuk tahun ini diperkirakan akan meningkat menjadi Us$ 20 dan diyakini bisa mencapai level US$ 10 ribu atau sekitar Rp 135 juta (Kurs Rp 13.500) di 2026.

Namun perbedaannya dibalut dengan sistem Multi Level Marketing (MLM). Uang digital ini tidak bisa dibeli secara langsung seperti Bitcoin. Investor harus menjadi nasabah Aladin Capital terlebih dahulu.

Shandy Saputra, yang mengaku Top Leader Aladin Capital di Indonesia menjelaskan, nasabah harus membeli produk investasi di Aladin Capital terlebih dahulu melalui websitenya. Nantinya uang yang diinvestasikan diubah menjadi Bitcoin untuk membeli produk investasi yang ada.

"Karena kan yang sudah dipakai di seluruh dunia itu Bitcoin. Jadi kita pakai Bitcoin untuk belinya," terangnya.

Kemudian uang yang sudah masuk ke produk tersebut diinvestasikan ke beberapa instrumen investasi termasuk Aladin Coin itu sendiri.

Untuk produk investasi yang ditawarkan 8 jenis, yakni starter senilai US$ 180, trainee US$ 500, basic US$ 1.000, premium US$ 2.500, pro US$ 8.000, pro + US$ 20.000, pro x2 US$ 50.000 dan VIP US$ 100.000. Masing-masing produk dijanjikan memberikan return 0,83% setiap hari.

Shandy mengatakan, pola tersebut merupakan tahap awal. Nantinya ketika Aladin Capital telah mengembangkan Aladin Coin di Indonesia seperti mendirikan ATM khusus Aladin Coin maka pembelian Aladin Coin bisa dilakukan secara langsung.

"Kuartal I kita target kita ada ATM di sini. Kalau di Vietnam tahun ini ditargetkan akan ada ratusan ATM dibuat tahun ini," tuturnya.

Aladin Capital ternyata belum punya izin dari lembaga yang berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Bahkan Aladin Capital juga belum memiliki kantor perwakilan di Indonesia.

"Untuk izin kami akan urus nanti ada tim lawyer-nya. Kalau kantor kami targetkan 1 bulan lagi," tandasnya. (ang/ang)

Hide Ads