Data ekonomi Indonesia, kata Agus, saat ini menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan ekonomi di level 5,07%, inflasi yang rendah dan nilai tukar yang terkendali.
"Setelah pemilu damai 2 dekade terakhir, kami percaya tahun politik ini memiliki dampak tidak buruk bagi FDI. Survei tahunan di 30 negara, FDI tidak dipengaruhi perkembangan dalam negeri seperti politik," kata Agus di Mandiri Invesment Forum, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan, pemangkasan tarif pajak oleh Donald Trump yang akan menarik dana-dana asing dari negara berkembang seperti Indonesia ke AS.
"Tapi fundamental Indonesia bagus, survei itu mengatakan walaupun Brexit dan pemilu, mereka tetap di posisi atas, dan kenapa bisa terjadi karena FDI investasi pasar modal memiliki satu dampak lebih jauh," tambah dia.
Kendati demikian, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan nasional. Tidak hanya itu, dirinya juga percaya Indonesia tetap menjadi negara tujuan investasi, meskipun sampai 2019 masuk sebagai tahun politik.
"Kami BI percaya Indo tetap menarik, bagi investor dalam dan luar. Ada beberapa indikator menunjukkan Indonesia tujuan investasi di 2018 menempatkan Indonesia 5 besar negara Asia peningkatan pembelanjaan dan Indonesia destinasi investasi 5 terbaik," tutup dia.
(ang/ang)