"Perkembangan NPI pada 2017 secara keseluruhan menunjukkan terpeliharanya keseimbangan eksternal perekonomian sehingga turut menopang berlanjutnya stabilitas makroekonomi," Kata Deputi Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan dalam keterangan resmi, Jumat (9/2/2018).
Dia menjelaskan, BI akan terus mewaspadai perkembangan global, khususnya yang dapat memberikan risiko bagi kinerja neraca pembayaran secara keseluruhan antara lain terkait normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju, tekanan geopolitik di beberapa kawasan, dan kenaikan harga minyak dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kuartal IV, NPI tercatat surplus 2017 US$ 1 miliar. Surplus ini ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus cukup besar, bersumber dari investasi langsung dan investasi portofolio.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan tahun 2017 tercatat sebesar US$ 17,3 miliar atau 1,7% dari PDB, lebih rendah dibandingkan defisit tahun sebelumnya yang sebesar 1,8% dari PDB.
Perbaikan defisit transaksi berjalan tersebut bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah meningkatnya impor migas, defisit neraca jasa terkait defisit jasa transportasi, dan neraca pendapatan primer terutama untuk pembayaran repatriasi hasil investasi asing. (ara/ara)