"Dengan berbagai transformasi dan inovasi dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, Bank BTN sukses mencetak laba bersih senilai Rp 3,02 triliun dan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 21,01% atau di atas rata-rata industri perbankan nasional," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam acara paparan kinerja di Menara BTN, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Menurutnya, capaian laba bersih itu ditopang juga dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang naik 21,01% dari Rp 164,44 triliun di 2016 menjadi Rp 198,99 triliun di 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran kredit BTN juga masih didominasi oleh kredit perumahan yang mencapai 90,07% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Kredit perumahan yang disalurkan perseroan juga naik 21,14% dari Rp 147,94 triliun menjadi Rp 179,22 triliun.
Di segmen kredit perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pun ikut naik 23,26% dari Rp 117,3 triliun pada 2016 menjadi Rp 144,58 triliun.
Bank BTN juga tercatat masih menguasai pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 36,3%. Kemudian, di segmen KPR Subsidi, Bank BTN menjadi pemimpin pasar dengan pangsa sebesar 95,42%.
Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45% dari Rp 56,83 triliun menjadi Rp 75,27 triliun pada Desember 2017.
Sementara KPR Non-Subsidi naik 14,62% menjadi Rp 69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp 60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, kredit konstruksi Bank BTN juga naik 18,98% dari Rp 21,92 triliun menjadi Rp 26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp 8,56 triliun pada Desember 2017.
Kredit non-perumahan BTN juga naik sebesar 19,78% dari Rp 16,49 triliun menjadi Rp 19,76 triliun. Kenaikan itu ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59% menjadi Rp 4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12% menjadi Rp 14,95 triliun.
Sementara untuk rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett Bank BTN pada Desember 2017 berada di level 1,66% atau membaik dari 1,85% pada bulan yang sama tahun sebelumnya. NPL gross BTN juga hanya 2,66% atau turun dari 2,84% di Desember 2016.
Aset Bank BTN juga naik 22,04% dari Rp 214,16 triliun menjadi Rp 261,36 triliun pada akhir 2017. Sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 192,95 triliun. Perolehan tersebut naik 20,45% dari 2016 sebesar Rp 160,19 triliun. (dna/dna)