OJK Siapkan Cara Baru Selamatkan Asuransi Bumiputera

OJK Siapkan Cara Baru Selamatkan Asuransi Bumiputera

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 15 Feb 2018 12:06 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan langkah baru dalam program penyehatan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB). Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menjelaskan, berdasarkan evaluasi, program penyehatan AJBB sebelumnya tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan, sehingga harus dilakukan program penyehatan yang komprehensif.

Upaya restrukturisasi yang dilakukan untuk menyelamatkan asuransi tertua di Indonesia tersebut pun batal dilanjutkan dan akan diganti dengan program penyehatan yang lebih komprehensif lagi.

"Kemarin kan ada skema penyelamatan yang dulu, sekarang skema penyelematan itu kita ubah. Karena skema dulu itu rupanya tidak jalan. Tidak ada cashflow yang masuk sehingga kita batalin. Kita sepakat kembalikan dan tinggal ini akan operasi lagi dengan AJB yang lama," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dijumpai di kantornya, Jakarta, Kamis (15/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama pengelola statuter, OJK akan menyiapkan program penyehatan AJBB yang diharapkan berjalan cepat, efektif dan komprehensif, serta mampu melindungi pemegang polis dan industri asuransi.

"Kami sedang siapkan perangkat agar AJBB segera bisa membuka kembali operasinya dengan mulai menjual produk-produk," katanya.

Wimboh meminta agar semua pemegang polis di AJBB tetap tenang, karena dari sisi bisnis dan pendanaan, AJBB masih berjalan normal. Program penyehatan AJBB akan dilakukan secara menyeluruh, dengan menyentuh persoalan mendasar yang harus segera diperbaiki, di antaranya menyangkut struktur kelembagaan beserta aturan pelaksanaanya (yang akan diatur dalam Peraturan Pemerintah), manajemen dan sumber daya manusia, tata kelola dan manajemen risiko, sistem dan teknologi informasi hingga strategi dan saluran distribusi pemasaran.

"Jadi jangka pendeknya, AJB akan jualan lagi, memperbanyak produk. Penjualan aset juga tapi tidak jadi prioritas," pungkasnya. (eds/ang)

Hide Ads