Deputi Komisioner Pengaturan dan Pengawasan Terintegrasi Santoso Wibowo menjelaskan tahun ini OJK menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10% hingga 12%.
"Awal tahun ini masih lambat sedikit, pertumbuhan kredit juga harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Nah pertumbuhan ekonomi kita kan tidak lepas dari kondisi global," kata Santoso dalam konferensi pers di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibatnya, kredit yang disalurkan berkurang. Tapi sejauh ini pergerakan kredit sudah sejalan dengan kegiatan sektoral," ujar dia.
Dana pihak ketiga (DPK) perbanykan tercatat Rp 60,4 triliun atau tumbuh 8,36%. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) secara kotor tercatat 2,86% lebih rendah dibandingkan NPL januari 2017 3,09%.
Capital adequacy ratio (CAR) perbankan tercatat 23,64% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 23,21% angka ini melebihi batas minimal regulator.
Rasio alat likuid per DPK tercatat 106,06% lebih tinggi dibandingkan periode Januari 2017 91,83%. Kemudian loan to deposit ratio (LDR) 89,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 89,59%. (dna/dna)











































