Investasi Abal-abal dan Masyarakat RI yang Ingin Cepat Kaya

Investasi Abal-abal dan Masyarakat RI yang Ingin Cepat Kaya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 09 Mar 2018 08:41 WIB
Investasi Abal-abal dan Masyarakat RI yang Ingin Cepat Kaya
Foto: Rachman Haryanto

Tongam menjelaskan, investasi bodong biasanya menawarkan imbal hasil atau bunga yang sangat tinggi. Namun mereka menjanjikan risiko yang rendah.

"Jika ada yang menawarkan investasi yang untungnya besar, tapi risiko rendah bahkan tanpa risiko. Tinggalkan! Yang namanya investasi ya pasti berisiko," ujar Tongam.

Masyarakat yang masih ingin cepat kaya namun ingin mengambil jalan pintas tentu dimanfaatkan oleh oknum -oknum penipu ini. Dia menjelaskan, banyak masyarakat yang tergiur dengan penawaran investasi bodong ini. Misalnya, perusahaan menawarkan imbal hasil investasi sampai 10% per bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inikan penawarannya tidak masuk akal, mereka ditawarkan bunga 10% sebulan tanpa risiko. Investasi itu makin tinggi return makin tinggi risikonya," ujar dia.

Dia mencontohkan saat ini tingkat bunga deposito saja paling tinggi 6% jadi penawaran 10% hingga lebih dinilai tidak masuk akal.

Menurut dia banyaknya masyarakat yang tergiur investasi bodong karena masih banyak yang belum paham konsep investasi. Saat ini juga praktik masih banyak di lingkungan masyarakat.

"Banyak masyarakat yang tidak paham apa itu investasi, jadi ketika ada tawaran dan imbal hasilnya besar tanpa pikir panjang mereka langsung ikut," ujar Tongam.

Hide Ads