Saat ini, Bank Muamalat membutuhkan dana segar sekitar Rp 4,5 triliun untuk memperbaiki non performing finance (NPF) alias rasio pembiayaan bermasalahnya.
"Saya lihat saja dulu deh persoalannya apa," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani akan menengok dahulu mengenai aturan yang mengikat tentang pengambilalihannya, seperti dari Undang-Undang (UU).
"UU mengatakan seperti apa, kan kita sudah ada UU mengenai perbankan, UU mengenai Jaring pengaman sistem keuangan, jadi kita lihat saja dan kebutuhan Bank Muamalat seperti apa," ungkap dia.
Saat ini Bank Muamalat masih mencari investor yang benar-benar ingin menyuntikkan dananya. Sejauh ini, sudah banyak investor yang berminat kepada bank syariah pertama di Indonesia.
Calon investor juga datang dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, hingga Timur Tengah, dan juga lokal, khusus yang dari dalam negeri, Permana berharap pemerintah bisa menjadi investor.
"Karena IDB tidak terlalu punya bargaining, kalau dimiliki pemerintah ini ada momentum yang hanya ada sekali, dengan harga yang relatif murah, itu kalau saya boleh memilih," kata Dirut Bank Muamalat Ahmad K Permana. (dna/dna)