Direktur Utama BBTN Maryono mengatakan, kinerja perseroan positif. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan kredit perseroan yang ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
"Laba bersih Rp 684 miliar atau meningkat yoy 15,13%," kata Maryono di Kantor Pusat BTN Jakarta, Kamis (19/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018 menunjukkan DPK industri perbankan nasional tumbuh sebesar 8,4% yoy.
Adapun, pertumbuhan terbesar simpanan tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh sebesar 43,35% yoy dari Rp 30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.
Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 22,55% yoy menjadi Rp 51,14 triliun dan 16,87% yoy menjadi Rp 99,28 triliun per 31 Maret 2018.
Selanjutnya, pertumbuhan kredit Bank BTN sebesar 19,34% yoy pada kuartal I 2018 atau naik dari Rp 169,68 triliun pada triwulan I 2017 menjadi Rp 202,5 triliun. Pertumbuhan kredit juga di atas rata-rata industri perbankan nasional. OJK mencatat penyaluran kredit perbankan nasional naik 8,3% yoy per Februari 2018.
Kredit perumahan memiliki porsi sebesar 91,09% dari total kredit perseroan. Pada kuartal I 2018, kredit perumahan Bank BTN tercatat naik 20,32% yoy dari Rp 153,31 triliun menjadi Rp 184,46 triliun. Sementara, kredit non perumahan pun naik 10,17% yoy dari Rp16,37 triliun menjadi Rp 18,03 triliun pada akhir Maret 2018. (zlf/zlf)