Si Anak Petani Resmi Jadi Gubernur BI

Si Anak Petani Resmi Jadi Gubernur BI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 25 Mei 2018 09:35 WIB
Si Anak Petani Resmi Jadi Gubernur BI
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Perry Warjiyo telah resmi menjadi Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo. Ia akan menjabat periode 2018-2023. Si anak petani ini memiliki visi pro stabilitas dan pro pertumbuhan.

Kemarin Perry telah mengucapkan sumpah jabatan di depan Ketua Mahkamah Agung M Hatta Ali. Pengangkatan Perry sebagai Gubernur BI sesuai surat Keputusan Presiden RI Nomor 70/P/2018 tanggal 16 April 2018.

"Sebelum memangku jabatan Gubernur BI saudara wajib mengucapkan sumpah jabatan, bersediakah saudara mengucapkan sumpah jabatan menurut agama dan kepercayaan?" tanya Ketua MA kepada Perry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bersedia," jawab Perry.

Setelah pengucapan sumpah jabatan selesai Perry menandatangani berita acara di depan ketua MA. Kemudian dilanjutkan pemberian ucapan selamat kepada Perry dari tamu yang hadir.

Perry berasal dari keluarga petani. Pada saat fit and proper test di DPR Perry menceritakan dia adalah orang desa dan berasal dari keluarga petani. Ia juga menceritakan pernah beberapa kali duduk di kursi ruang rapat Komisi XI untuk pemilihan.
"Saya adalah orang desa, berasal dari keluarga petani. Lima tahun lalu, saya duduk di sini untuk pemilihan Deputi Gubernur BI, tiga kali saya tidak berhasil, tapi akhirnya kami belajar komunikasi politik yang baik. Alhamdulillah saya menjalankan mandat dan proaktif dorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Perry dikutip dari berita detikFinance 3 April 2018.
Dia menambahkan, sudah 34 tahun di BI banyak yang sudah dilakukan olehnya untuk Indonesia. "Begitu banyak yang sudah dibaktikan tak hanya untuk ekonomi nasional tapi juga untuk internasional. Sejak saat itu ini jadi bekal kami untuk mengabdi, jika ini jadi amanah (Gubernur BI) saya akan tunaikan secara amanah dan berdedikasi tidak hanya untuk BI tapi juga untuk Indonesia dan kita bersama," ucap Perry.

Stabilkan Rupiah

Foto: Grandyos Zafna
Apa yang pertama kali bakal dikerjakan Perry dengan jabatan barunya?

"Prioritas saya dalam jangka pendek ini perkuat bagaimana langkah stabilkan nilai tukar rupiah," kata dia.

Untuk merealisasikan pengendalian nilai tukar tersebut, kata Perry, ia akan melanjutkan kebijakan yang sudah ada yakni melakukan penyesuaian suku bunga acuan sembari melakukan intervensi pasar.

Kami priroritaskan kebijakan moneter untuk stabilitas kurs kombinasi suku bunga dan intervensi ganda. Kemarin naik 25 bps. Kami rencanakan lebih preemtif dalam merespons kebijakan suku bunga," sebut dia.

Langkah lainnya adalah dengan menyerap surat berharga negara yang selama ini dipegang asing. Tujuannya adalah mengurangi beban terhadap ketergantungan pembiayaan dari dana asing.

"Kedua, kami intervensi ganda untuk stabilkan foreign exchange (nilai tukar) dan SBN (surat berharga negara) dari sekunder market. Kami sudah beli Rp 50 triliun SBN yang dijual oleh asing kami akan lakukan agar bisa segera stabilkan kurs," ujarnya dia.

Kondisi RI Masih Baik

Foto: Grandyos Zafna
Menurut Perry posisi nilai tukar tersebut lebih disebabkan oleh faktor dari luar, dalam hal ini adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral AS yakni The Federal Reserve (The Fed) fund rate yang mendorong ekspektasi pasar terhadap imbal hasil surat utang AS.

"Ini fenomena dan dolar yang sangat kuat terhadap seluruh mata uang dunia," kata dia.

Justru menurutnya, kondisi di dalam negeri Indonesia masih sangat baik didukung oleh data-data ekonomi yang masih cenderung positif. Sehingga menurutnya, pelemahan rupiah terhadap dolar AS tidak perlu dijadikan satu kekhawatiran.

"Ekonomi domestik baik, inflasi baik. Akhir tahun, inflasi 3,6%, cukup rendah. Inflasi inti 2,6%, rendah. Pertumbuhan ekonomi 5,06% di triwulan I. Tapi, II, III dan IV akan naik jadi 5,2% full year. Kita mau ekonomi lebih tinggi. Aspek ada yang dorong beli bisa tinggi," tandas dia.

Harapan untuk Perry

Foto: Grandyos Zafna
Ekonom Aviliani menyebutkan saat ini dunia usaha sedang menunggu kepastian dari bank sentral terkait nilai tukar.

"Makanya ini seperti dead line yang diberikan pelaku usaha ke pak Perry. Masalah suku bunga dan rupiah ini yang ditunggu pelaku usaha," kata Aviliani usai pelantikan Gubernur BI di Gedung MA, Jakarta, Kamis (24/5/2018).


Sementara dari kalangan bankir, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo optimistis Perry Warjiyo yang memegang jabatan baru sebagai Gubernur BI. Hal itu dikarenakan, Perry memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang moneter, dengan lamanya dirinya telah berkarir di bank sentral.

"Dengan banyaknya pengalaman di BI, maka akan mengerti segala yang ada. Saya yakin dia akan bisa menjalankan jabatan barunya," kata Kartika.

Menurut dia dengan pengalaman yang cukup banyak dijalankan, maka Perry juga akan bisa lebih menenangkan kondisi yang ada di pasar. "Dia punya kebijakan yang pas, market akan respon baik. Sehingga akan terjadi ketenangan di pasar," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono berharap agar Perry Warjiyo bisa membawa kondisi perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik dengan kebijakan yang dibangunnya.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan harapan untuk Perry Warjiyo. Sri Mulyani menambahkan bahwa pemerintah siap bekerja sama secara penuh dalam era yang dipimpin oleh Perry Wajiyo. Dia bilang, pemerintah juga terus melakukan kebijakan-kebijakan responsif terhadap kondisi yang ada, termasuk melakukan tindakan-tindakan penyesuaian.

"Kita sekarang kalau lihat suasana harus fokus pada stabilitas sehingga tidak menimbulkan situasi yang dianggap tidak sustainable, jadi fokus bersama-sama BI adalah menciptakan suatu stabilitas dalam menjaga keberlangsungan dari upaya-upaya pembangunan," katanya.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa Perry merupakan sosok yang tepat dalam memimpin BI. Sebab, kata Darmin, Perry Warjiyo memiliki perhatian yang tinggi terhadap kondisi ekonomi semua pihak.

"Selain itu dia bukan sekadar moneteris, dia orang yang punya perhatian kepada UKM. Dia di dalam BI, dia orang yang perhatian kepada pegawai. Orang yang menurut saya cukup komplit," katanya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso berharap Gubernur BI yang baru ini dapat memberikan kontribusi pada stabilitas ekonomi nasional dan sistem keuangan. Dia berharap agar Perry Warjiyo memiliki suatu gebrakan yang dapat dilakukan untuk perekonomian RI.

"Ini tentunya kondisi saat ini perlu ada kebijakan baik di sektor moneter terutama BI perlu bisa memberikan dampak positif pada volatilitas yang akhir-akhir ini cukup menjadi perhatian kita. Tentunya ini dengan normalisasi kebijakan suku bungan di AS, ini yang harus kita minimalkan dampak negatifnya pada volatilitas di sektor keuangan dan ekonomi Indonesia," tutur Wimboh.

IHSG Langsung Menguat

Foto: Rachman Haryanto
ndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup meroket 2,67% ke posisi 5.946,538. Salah satu sebabnya, pasar merespons positif pelantikan Perry Warjiyo

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai salah satu faktor penguatan IHSG lantaran pelaku pasar yang menyambut positif pelantikan Gubernur Bank Indonesia yang baru Perry Warjiyo.

"Para pelaku pasar menyambut positif pelantikan Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo, yang diharapkan mampu menjalankan kebijakan moneter dalam rangka menstabilkan rupiah dengan memprioritaskan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada pro growth dan pro stablilty," tuturnya kepada detikFinance, Kamis (24/5/2018).

Nafan juga menilai kondisi fundamental ekonomi masih menunjukan penguatan yang mengembalikan kepercayaan investor asing terhadap ekonomi Indonesia.

"Adapun stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya capital inflow yang mengalir ke pasar modal domestik," tuturnya.

Hari ini terbukti investor asing kemarin melakukan aksi beli dengan catatan net buy sebesar Rp 684,59 miliar di seluruh pasar. Nilai itu terdiri dari net buy di pasar reguler Rp 678,49 miliar dan pasar negosiasi Rp 6,11 miliar.

Halaman 2 dari 5
(zlf/zlf)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads