Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi akan ada kenaikan bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Menurut dia, dengan adanya kenaikan suku bunga kebijakan tersebut, diharapkan bisa menahan laju aliran modal keluar dari dalam negeri.
"Kenaikan suku bunga ini akan membuat aset investasi dalam denominasi Rupiah cenderung lebih atraktif dan menarik," ujar Josua, Rabu (30/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Josua mengungkapkan langkah pengetatan kebijakan moneter tersebut merupakan upaya menstabilkan nilai tukar rupiah menjelang rapat FOMC Juni mendatang dimana diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga serta melanjutkan normalisasi kebijakan moneternya pada tahun ini dan tahun depan.
Sekalipun ekspektasi inflasi cenderung terkendali dalam target sasaran inflasi BI, BI akan fokus mendorong stabilitas makro ekonomi yang selanjutnya dapat mendukung dalam pengelolaan aliran modal asing di tengah capital flight dari pasar negara berkembang.
Sementara itu, BI akan tetap mengimplementasikan kebijakan makro prudensial yang longgar sehingga dapat mendorong fungsi intermediasi perbankan di tengah pemulihan ekonomi domestik," ujar Josua.
Pada pertengahan Mei BI telah meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,25%. (dna/dna)