Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi Rp 42 T di 2018

Bank Mandiri Kucurkan Kredit Sindikasi Rp 42 T di 2018

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 04 Jul 2018 16:03 WIB
Plaza Mandiri/Foto: Ari Saputra
Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat penyaluran kredit sindikasi. Sampai Juni 2018, kredit sindikasi yang ditangani Bank Mandiri mencapai 6 transaksi dengan nilai US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 42 triliun (kurs Rp 14.400).

"Penyaluran pembiayaan dengan pola sindikasi dianggap efektif untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek besar, khususnya sektor infrastruktur. Pencapaian ini juga merupakan salah satu komitmen kami dalam berperan aktif mendukung upaya pengembangan bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, melalui aliansi dengan bank lain. Kami meyakini, dengan aliansi, peran perbankan dalam mendukung ekonomi dapat lebih optimal," kata Senior Executive Vice President Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (4/7/2018).


Bank Mandiri, lanjut Dikdik, ikut mendukung program pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia. Hal ini tercermin dari beberapa transaksi kredit sindikasi yang dilakukan Bank Mandiri, antara lain pemberian kredit sindikasi untuk pengembangan infrastruktur jalan tol dan telekomunikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pendanaan yang disalurkan untuk pengembangan infrastruktur dilakukan pada April 2018, di mana Bank Mandiri mendanai pembangunan ruas tol Semarang-Batang dengan nilai transaksi sebesar Rp 7,7 triliun.


Pada ruas ini, Bank Mandiri yang bertindak sebagai bookrunner, memimpin sindikasi bersama dengan Bank CIMB Niaga dan Bank Central Asia dengan anggota sindikasi antara lain Sarana Multi Infrastruktur, Bank KEB Hana Indonesia, Bank Panin, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.

Sementara di sektor telekomunikasi, Bank Mandiri bersama-sama dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia memberikan kredit sindikasi kepada PT Telekomunikasi International dengan total pembiayaan sebesar US$ 90 juta. (ara/ang)

Hide Ads