Hal tersebut dikatakan oleh Kim di sela kunjungannya ke Bali.
Dirinya mencontohkan, saat kepemimpinan Sri Mulyani Indrawati di Bank Dunia, dirinya dan Sri Mulyani mengalokasikan dana khusus untuk kemanusiaan, yakni pengungsi Rohingnya di Bangladesh sebesar US$ 500 juta. Padahal sebelumnya, Bank Dunia belum pernah mengeluarkan kebijakan seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Presiden Kim, hal tersebut dilakukan adalah salah satu cara untuk menciptakan masyarakat yang damai di dunia dan memberikan peluang bagi semua orang untuk berpartisipasi.
"Salah satu contohnya bagaimana masyarakat, bisa terlibat dalam program stunting. Di mana saat ini, dari 37 persen dari anak-anak Indonesia mengalami stunting itu. Namun, di sini saya sangat terkesan, dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sebagaimana tadi Bapak Luhut katakan, bahwa ini tidak bisa jika tidak dijalankan secara terpadu, ini bukan cuma soal ekonomi tetapi ini melibatkan seluruh sektor," tambah Presiden Bank Dunia.
Menurut Presiden Kim, saat ini, misi dari bank dunia adalah mengangkat orang-orang dari kemiskinan. Kemudian, yang kedua adalah mengurangi ketimpangan atau ketidaksetaraan.
"Tidak hanya untuk membantu orang-orang, tapi juga menciptakan keadilan. Bagian ini sering sekali luput dari perhatian orang-orang, itu memang adalah tujuan utama kami," ungkapnya. (zlf/zlf)