Gubernur se-Indonesia Kumpul di BI Bahas Inflasi

Gubernur se-Indonesia Kumpul di BI Bahas Inflasi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 25 Jul 2018 19:48 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikFinance
Jakarta - Bank Indonesia (BI) hari ini menggelar sarasehan nasional sebagai rangkaian Rakornas Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2018 dengan tema "Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkualitas". Rakornas digelar di kantor BI, Rabu (25/7/2018) malam.

Dari pantauan detikFinance, telah hadir sejumlah pejabat BI seperti Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI Sugeng, Asisten Gubernur BI Filianningsih Hendarta dan pejabat BI lainnya. Kemudian Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Selain itu hadi juga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono XI dan kepala daerah lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tahun 2018 ini BI memang menargetkan inflasi 3,5% plus minus 1% dan 2019 3% plus minus 1%. Koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI dalam pengendalian inflasi akan terus diperkuat.

Inflasi tetap terkendali didukung oleh ekspektasi yang terjaga dan pasokan yang stabil. Inflasi IHK pada Juni 2018 tercatat 0,59% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,21% (mtm).

Peningkatan dipengaruhi faktor musiman terkait kenaikan permintaan di Hari Raya Idul Fitri. Meskipun meningkat, inflasi IHK Juni 2018 secara historis lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi IHK pada periode Idul Fitri dalam empat tahun terakhir yang sebesar 0,81% (mtm).


Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat turun dari 3,23% (yoy) pada bulan lalu menjadi 3,12% (yoy). Inflasi yang terkendali didukung inflasi inti yang stabil sejalan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar Rupiah agar sesuai dengan fundamentalnya.

Selain itu, inflasi volatile food tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pola historis inflasi volatile food pada periode Idul Fitri, didukung oleh pasokan yang memadai. Sementara itu, inflasi administered prices meningkat, terutama akibat kenaikan inflasi angkutan udara dan angkutan antar kota sesuai pola musiman di periode Idul Fitri. Ke depan, inflasi 2018 diperkirakan berada di sekitar angka tengah sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5%Β±1% (yoy). (ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads