BNI Punya Cara Jitu Bantu RI Lawan Tekanan Dolar AS

Laporan dari Tokyo

BNI Punya Cara Jitu Bantu RI Lawan Tekanan Dolar AS

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Sabtu, 28 Jul 2018 10:21 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Tokyo - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI turut berkontribusi dalam membantu mengurangi tekanan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Melalui kantor cabang BNI di Tokyo, Jepang, BUMN perbankan satu-satunya di Tokyo ini punya strategi dengan mendukung perusahaan berorientasi ekspor di Tanah Air.

General Manager BNI Cabang Tokyo Ario Bimo mengatakan pihaknya saat ini tengah gencar menyalurkan kredit ke pengusaha-pengusaha Indonesia yang memiliki hubungan dagang dengan Jepang. Hal ini sesuai dengan arahan dari pemerintah untuk mendorong para pengusaha Indonesia yang berorientasi ekspor agar bisa menambah devisa di dalam negeri.

"Neraca perdagangan kita kan lagi negatif. Sekarang kita lagi undang banyak pengusaha, tujuannya untuk mendorong ekspor. Jadi kami kasih pembiayaan ke mereka, nanti mereka ekspor ke sini. Jadi cari barang barang yang siap diekspor," katanya saat ditemui di kantor cabang BNI Tokyo di Ginza, Jepang, Jumat (27/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Salah satu contohnya, pada tahun lalu perseroan telah menyalurkan kredit ke PT Great Giant Food senilai US$ 2 juta. Perusahaan itu memiliki lini bisnis buah segar, nanas kalengan, produksi pisang, dan sebagainya.

BNI juga baru saja menyalurkan kredit modal kerja senilai Β₯ 700 juta ke perusahaan manufaktur asal Jepang. Pinjaman ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh bank lokal di Indonesia sebagai salah satu upaya meningkatkan ekspor dalam negeri.

BNI Punya Cara Jitu Bantu RI Lawan Tekanan Dolar ASFoto: Eduardo Simorangkir

Selain itu, perseroan juga melakukan pendekatan dengan bank-bank lokal yang punya nasabah perusahaan berbasis ekspor di Indonesia. BNI cabang Tokyo juga menargetkan bisa menyalurkan kredit ke perusahaan lokal sebesar US$ 30 juta tahun ini.

"Kami tanya apakah ada nasabah mereka yang punya usaha di Indonesia yang berorientasi ekspor, nanti kami bisa kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak," kata Bimo.


BNI cabang Tokyo sendiri memiliki portofolio yang cukup menjanjikan. Perseroan berhasil membukukan laba senilai US$ 4,2 juta pada semester I-2018, tumbuh 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Nilai aset BNI Tokyo per Juni 2018 tercatat sebesar US$ 700 juta atau tumbuh 34% dibandingkan dengan posisi Juni 2017 yang senilai US$523 juta. Dari sisi aset, rata-rata pertumbuhannya dalam kurun waktu dua tahun terakhir mencapai 35%, yang ditopang oleh peningkatan loan, trade finance, dan securities. (eds/ara)

Hide Ads