Kepala Departemen Pengembangan Pasar keuangan Bank Indonesia (BI), Yoga Affandi mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan cara menerbitkan instrumen baru yang diberi nama 'Indonia' untuk meningkatkan kredibilitas acuan dari pasar uang.
"Indonia akan menjadi acuan untuk menetapkan suku bunga pasar uang secara over night (dalam tempo satu malam)," kata dia dalam paparannya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (1/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonia digunakan sebagai referensi seperti penetapan suku bunga pinjaman, penetapan harga instrumen keuangan, dan pengukuran kinerja instrumen keuangan.
Indonia juga merupakan penyempurnaan dari acuan sebelumnya yang telah dipakai Indonesia yakni JIBOR. Indonia akan menggantikan JIBOR overnight. Nantinya hanya akan ada JIBOR 1 minggu, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
Apa perbedaan Indonia dan JIBOR overnight?
Bila JIBOR ditetapkan berdasarkan suku bunga kuotasi yang disampaikan 24 bank yang ditunjuk BI dalam kurun waktu satu hari, Indonia ditetapkan berdasarkan nilai dan volume rata-rata transaksi secara real time sepanjang hari.
"Jadi benchmark (acuan) yang terbentuk lebih kredibel dan lebih mencerminkan kondisi pasar," kata Yoga.
Dengan acuan yang lebih realtime, tambahnya, diharapkan transmisi kebijakan moneter seperti penetapan suku bunga acuan BI 7 days revers repo rate bisa lebih cepat dirasakan.
Sederhananya, dengan adanya Indonia diharpkan penyesuaian bunga perbankan lebih cepat dilakukan bila ada penurunan bunga acuan BI. Saat ini, penyesuaian bunga perbankan paling cepat baru bisa dilakukan 3 bulan semenjak bunga acuan BI ditetapkan. (dna/ang)