Seberapa Penting Devisa Hasil Ekspor Buat RI?

Seberapa Penting Devisa Hasil Ekspor Buat RI?

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 08 Agu 2018 16:40 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumpulkan para pengusaha yang juga eksportir besar di Indonesia. Pada saat itu, orang nomor satu di Indonesia ini mengimbau kepada para eksportir untuk membawa pulang devisa hasil ekspor (DHE) lebih banyak lagi ke tanah air.

Imbauan tersebut bukan tanpa alasan, pemerintah menganggap DHE menjadi salah satu faktor yang bisa menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan memperbaiki defisit transaksi berjalan.


Direktur Statistik Bank Indonesia (BI) Tutuk Cahyono mengungkapkan DHE yang 100% dibawa ke Indonesia akan meningkatkan suplai rupiah itu sendiri setelah DHE dikonversi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu dengan adanya DHE dikonversi itu akan menambah suplai di pasar, suplainya naik maka tidak over demand, jadi tercukupi, jangan sampai nilai tukar itu terdepresiasi, atau terlalu kuat, jadi kami mencoba itu, dan itu sangat perlu," kata Tutuk di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018).

DHE yang dibawa pulang ke tanah air pun dianggap tidak akan memberatkan cadangan devisa (cadev). Sebab, cadev menjadi senjata terakhir bagi otoritas moneter untuk menenangkan nilai tukar rupiah.

Posisi cadev sampai saat ini sebesar US$ 118,3 miliar dan bisa membiayai kegiatan impor selama 6,9 bulan atau di atas standar kecukupan internasional selama tiga bulan.

"Kalau cadev semakin tinggi kan semakin bagus, kalau semakin banyak semakin tenang, jadi memang kalau kita itu harus memupuk cadev untuk berbagai hal, termasuk menghadapi eksternal yang tidak menentu, kalau sampai kecil menimbulkan ketidakpercayaan," tambah dia.


Oleh karena itu, agar pelaku usaha bisa membawa 100% DHE ke Indonesia, pemerintah dan BI pun masih meminta masukan-masukan terkait fasilitas apa yang dibutuhkan.

"Yang paling penting kebutuhan bagaimana pengusaha butuhkan, tapi sama-sama punya semangat memperkuat, yang ujungnya kembali ke rasa aman dan nyaman," jelas dia. (hek/ara)

Hide Ads