Imbauan tersebut bukan tanpa alasan, pemerintah menganggap DHE menjadi salah satu faktor yang bisa menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan memperbaiki defisit transaksi berjalan.
Direktur Statistik Bank Indonesia (BI) Tutuk Cahyono mengungkapkan DHE yang 100% dibawa ke Indonesia akan meningkatkan suplai rupiah itu sendiri setelah DHE dikonversi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DHE yang dibawa pulang ke tanah air pun dianggap tidak akan memberatkan cadangan devisa (cadev). Sebab, cadev menjadi senjata terakhir bagi otoritas moneter untuk menenangkan nilai tukar rupiah.
Posisi cadev sampai saat ini sebesar US$ 118,3 miliar dan bisa membiayai kegiatan impor selama 6,9 bulan atau di atas standar kecukupan internasional selama tiga bulan.
"Kalau cadev semakin tinggi kan semakin bagus, kalau semakin banyak semakin tenang, jadi memang kalau kita itu harus memupuk cadev untuk berbagai hal, termasuk menghadapi eksternal yang tidak menentu, kalau sampai kecil menimbulkan ketidakpercayaan," tambah dia.
Oleh karena itu, agar pelaku usaha bisa membawa 100% DHE ke Indonesia, pemerintah dan BI pun masih meminta masukan-masukan terkait fasilitas apa yang dibutuhkan.
"Yang paling penting kebutuhan bagaimana pengusaha butuhkan, tapi sama-sama punya semangat memperkuat, yang ujungnya kembali ke rasa aman dan nyaman," jelas dia. (hek/ara)