"Belum ada (investor asing) kami melihat yang minat masih dari resident saja," kata Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, meskipun belum ada pembeli dari investor asing, tak berarti instrumen ini tak laku di pasaran. Menurut dia, ini karena investor asing memiliki sejumlah pertimbangan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Misalnya ada pilihan surat berharga negara (SBN), saham dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Makin 'Galak', Dolar AS Sore Ini Rp 14.659 |
Dia mengungkapkan, untuk SBN jangka panjang terbukti pada dua lelang terakhir SBN yang oversubscribe.
"Karena itu kami bilang investor asing bisa pilih saja," ujarnya.
Dari hasil pengumuman hasil lelang SBI, nominal penawaran yang masuk sebesar Rp 7,885 miliar untuk SBI tenor 9 bulan dan Rp 6,355 miliar untuk SBI tenor 12 bulan. Sedangkan porsi yang dieksekusi adalah Rp 4,180 miliar untuk SBI 9 bulan dan Rp 1,795 miliar untuk SBI 12 bulan.
Kisaran bunga yang diminta berkisar dari 5,50%-7,25% untuk SBI 9 bulan dan 6,00%-7,50% untuk SBI 12 bulan. Namun, BI hanya memberikan bunga di 6,25% untuk tenor 9 bulan dan 6,35% untuk yang 12 bulan.
Saksikan juga video ' Washington-Ankara Memburuk, Pengaruhi Rupiah terhadap Dolar ':
(dna/dna)