Ratna menyebut dana bantuan tersebut diblokir pemerintah, di mana dana tersebut disebut berasal dari para raja yang ditransfer ke rekening pribadi atas nama Ruben PS Marey kemudian ia memeriksa ke World Bank (Bank Dunia) terkait transaksi tersebut.
Dia juga sempat menyebut akan mengadukan kasus ini kepada pihak internasional. Salah satunya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas Bank Dunia
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (pakai batik). Foto: Ardian Fanani
|
Setelah dibentuk Bank Dunia, perang berakhir. Saat itu terjadi kebangkrutan di mana-mana. Perbaikan ekonomi pun sangat dibutuhkan. Mengutip situs resmi Worldbank.org, Senin (24/9/2018), negara yang menjadi korban perang terutama di Eropa membutuhkan aliran dana segar untuk melakukan rekonstruksi perekonomian paska perang.
Prancis merupakan negara pertama yang mendapatkan kucuran dana dari Bank Dunia sebesar US$ 250 juta. Tujuan utama Bank Dunia memang untuk membangun ekonomi kawasan Eropa paska perang dunia II dengan skema pemberian dana investasi.
Ada lima tujuan didirikannya Bank Dunia. Pertama, membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif.
Berdasarkan situs am2018bali.go.id, Bank Dunia juga berperan untuk mendorong investasi swasta luar negeri melalui jaminan atau partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta. Selanjutnya, Bank Dunia juga mendorong perdagangan internasional jangka panjang dengan mempertahankan kesimbangan saldo pembayaran. Lalu menyusun pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat membiayai proyek mendesak baik besar atau kecil dengan jaminan Bank Dunia.
Bank Dunia juga menjalankan kegiatan dengan dasar untuk mempengaruhi investasi internasional dalam persyaratan bisnis dalam daerah anggota dan dalam tahun tahun setelah perang untuk membantu membuat masa transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.
Saat ini, ada lima sub organisasi di bawah Bank Dunia, yaitu Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD), International Development Association (IDA), International Finance Corporation (IFC), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan Pusat Internasional untuk Penyelesaian Perselisihan Investasi (ICSID). IBRD berfokus pada skema pemberian bantuan kepada negara-negara berpenghasilan menengah yang layak kredit, sedangkan IDA membantu negara-negara miskin.
Bank Dunia seringkali memberikan bantuan dalam bentuk dua hal sekaligus. Yakni dana pinjaman dan rekomendasi kebijakan, terutama terkait kebijakan keuangan atau yang berhubungan dengan proyek yang didanai.
Di Indonesia sendiri, Bank Dunia mulai berperan saat memberikan pinjaman di awal masa pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1968. Sebelum memberikan pinjaman ke Indonesia, Bank Dunia terlebih dahulu memberikan bantuan teknis untuk identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis.
Pada masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih dianggap sebagai negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah. Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecuali administrative fee ΒΎ % per tahun dengan jangka waktu pembayaran 35 tahun dan masa tenggang 10 tahun.
Dana pinjaman pertama yang diberikan kepada Indonesia sebesar US$ 5 juta pada September 1968. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun. Pertumbuhan ini jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang lain.
Sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap sebagai negara yang lebih creditworthy untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor riil seperti dituliskan di atas.
Sejak tahun 1968 hingga saat ini, Bank Dunia telah membiayai lebih dari 280 proyek dan program pembangunan di Indonesia. Sektor yang paling banyak mendapatkan dana pinjaman adalah sektor energi, industri, dan pertanian. Sementara yang sektor yang paling mendominasi dana pinjaman selama 20 tahun pertama adalah infrastruktur yang pemberiannya ditujukan kepada masyarakat miskin.
The Fed
Gubernur The Fed Jerome Powell. Foto: Dok. Reuters
|
Sebenarnya apa fungsi lembaga The Fed itu?
Mengutip laman resmi federalreserve.gov The Fed adalah Bank Sentral yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Jika di RI sama dengan Bank Indonesia.
Sebagai Bank Sentral, The Fed memiliki fungsi-fungsi ekonomi dan yang mengedepankan kepentingan publik. The Fed juga mengeluarkan dan menjalankan berbagai kebijakan moneter untuk Amerika Serikat.
Ini dilakukan agar penyerapan tenaga kerja meningkat, harga yang stabil. Kemudian The Fed juga menentukan suku bunga acuan di negara tersebut untuk membantu perekonomian.
Lembaga yang dipimpin oleh Jerome Powell ini juga turut menjaga stabilitas sistem keuangan di negaranya. Bank sentral juga melakukan pemantauan aliran modal AS baik di dalam maupun di luar negeri. The Fed juga mengawasi sistem pembayaran di AS.
The Fed saat ini berbasis di Washington D.C didirikan oleh kongres AS pada 23 Desember 1913. The Fed memiliki jaringan yang terdiri dari 12 Federal Reserve Bank beserta cabangnya dan diawasi oleh dewan gubernur The Fed.
Dalam menentukan sebuah keputusan, The Fed membuat kelompok Federal Open Market Committe (FOMC) .
Rapat ini diselenggarakan selama 8 kali dalam setahun untuk menentukan suku bunga dan sebagai penentuan apakah bank sentral akan menambah uang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah.
Aturan Kirim Uang dari LN
Foto: Ari Saputra
|
Namun, pemilik rekening justru melaporkan kejadian tersebut ke sebuah crisis centre, bukan kepada bank mengirimkan dana tersebut ke rekeningnya atau ke Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK). Padahal, seluruh transaksi keuangan dari luar negeri atau dalam negeri diwajibkan mencatatkan ke PPATK.
Lalu bagaimana sebenarnya proses pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia?
Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rian Kiryanto menjelaskan saat ini dalam transaksi keuangan di perbankan memiliki prinsip know your customer (KYC). Hal ini dilakukan agar pencatatan transaksi bisa sesuai dengan aturan yang ditentukan.
"Memang transaksi itu harus dilaporkan semuanya, baik pengiriman uang dari luar negeri ataupun ke luar negeri itu. Supaya tahu sumbernya dari mana dan untuk apa," kata Rian di Kantor BNI, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Dia menjelaskan langkah ini agar sesuai dengan aturan Anti Pencucian Uang Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
"Biasanya orang yang mau kirim uang dari luar negeri ke Indonesia itu akan ditanya underlying-nya apa, sumbernya bagaimana? Akan digunakan untuk apa. Supaya semuanya jelas, apalagi kalau jumlahnya triliunan," jelas dia.
Dari aturan PPATK Kepala PPATK No. 12 tahun 2013 setiap transaksi keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri wajib dilaporkan kepada PPATK berapapun jumlah atau nominal transaksinya. Laporan transaksi keuangan ini disampaikan oleh penyelenggara jasa keuangan (PJK) paling lama 14 hari kerja terhitung sejak tanggal transaksi dilakukan.
Pelaksanaan kewajiban penyampaian laporan Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri tidak menghilangkan kewajiban Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) dan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) apabila memenuhi salah satu unsur transaksi keuangan mencurigakan atau unsur transaksi keuangan tunai.
Halaman 2 dari 4