Pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank dimulai pada 8-14 Oktober 2018. Beberapa kalangan menilai anggaran yang dihabiskan untuk pertemuan itu terlalu besar dan lebih baik dialihkan untuk korban bencana alam Lombok dan Palu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Unit Kerja Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (UKPTI), Peter Jacobs menjelaskan banyak hal yang bisa dibicarakan dibandingkan anggaran.
"Sudah lah, kan di sini banyak yang bisa dibahas. Kalau soal biaya kan kita sudah sejak awal dan lama membicarakan, tidak ada yang mewah-mewah," kata Peter di BNDCC, Nusa Dua, Senin (8/10/2018).
"Sudah lah, kan di sini banyak yang bisa dibahas. Kalau soal biaya kan kita sudah sejak awal dan lama membicarakan, tidak ada yang mewah-mewah," kata Peter di BNDCC, Nusa Dua, Senin (8/10/2018).
Dia menambahkan, panitia nasional sudah melakukan penghematan dalam penggunaan anggaran acara ini. Hal ini dilakukan karena Indonesia berusaha menjadi tuan rumah yang baik karena kedatangan tamu dari 189 negara.
Peter mengungkapkan terkait anggaran sudah disetujui oleh semua pihak termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Anggaran ini sudah diketahui semua pihak, mereka (DPR) sudah menyetujui dan dijelaskan sejak lama oleh Pak Luhut, saya rasa dia sudah menjelaskan secara clear anggarannya akan dipakai untuk apa saja, jadi untuk anggaran enough ya," imbuh dia.
Dapat diketahui, pemerintah menganggarkan anggaran IMF-WB 2018 sebesar Rp 855 miliar yang sebagian dari APBN 2017 dan 2018. Anggaran tersebut juga ada yang berasal dari Bank Indonesia (BI).
Jika dirinci, Kementerian Keuangan menganggarkan Rp 672,59 miliar, sisanya Rp 137 miliar dari BI. Adapun, anggaran yang sudah terpakai saat ini sebesar Rp 566 miliar.
Tonton juga 'Rizal Ramli Sebut Biaya Meeting IMF-WB di Bali Kemahalan!':
(kil/ara)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga 'Rizal Ramli Sebut Biaya Meeting IMF-WB di Bali Kemahalan!':