Bank Muamalat Dapat Restu Terbitkan Saham Baru Rp 2 T

Bank Muamalat Dapat Restu Terbitkan Saham Baru Rp 2 T

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 11 Okt 2018 12:50 WIB
Foto: Direktur Utama BMI Achmad Kusna/Danang Sugianto
Jakarta - Para pemegang saham telah merestui PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) untuk menerbitkan saham baru (rights issue). Ini menjadi jalan bagi investor baru suntik dana ke bank syariah pertama di Indonesia itu.

Rencana rights issue itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Ada 3 agenda dalam rapat ini, salah satunya mekanisme suntik modal itu.

"Ini sebenarnya perpanjangan izin rights issue. Tahun lalu kan sudah, tapi masa berlakunya habis September. Jadi tadi kita minta perpanjangan," kata Direktur Utama BMI Achmad Kusna Permana di Muamalat Tower, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Perseroan mendapatkan restu untuk menerbitkan 20 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per lembar. Itu artinya perusahaan nantinya akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 2 triliun.

Saham baru itu seluruhnya akan diserap oleh konsorsium bentukan Ilham Habibie yang juga menjadi Komisaris Utama BMI. Isi dari konsorsium itu selain Ilham terdapat nama raja minyak RI Arifin Panigoro, Lynx Asia, dan SSG Hong Kong.

Namun karena pemegang saham eksisting tidak menyerap saham baru tersebut, maka kepemilikan sahamnya masing-masing akan terdilusi sebesar 66%.

Sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi persyaratan kepada investor yang ingin menyuntik modal ke PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Untuk menyuntik modal, investor mesti menyiapkan dana sebesar Rp 4 triliun.


Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, siapa saja boleh menjadi investor bank syariah tertua di Indonesia tersebut. Syaratnya, mesti menunjukkan kemampuan modal yang tercatat dalam rekening escrow.

"Harus menunjukkan punya uang yang ditunjukkan dalam escrow account," kata dia di Kantor Pusat OJK Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Dia mengatakan, adapun nominal dalam rekening tersebut setidaknya Rp 4 triliun.

"Berapa escrow account yang diperlukan? Sekitar Rp 4 triliun harus ditunjukkan di escrow account," tambahnya. (das/zlf)

Hide Ads