Hal itulah yang menjadi bahan bakar bagi M. Alfatih Timur untuk terus mengembangkan website dan aplikasi urunan dana (crowd funding) untuk donasi, yakni Kitabisa.com.
"Indonesia itu ternyata negara paling dermawan nomor 2 di dunia. Terlepas dari angka korupsi dan kemiskinan tinggi tapi kita adalah negara philanthropy. Nomor 1 Myanmar, lalu Indonesia dan Kenya," tuturnya dalam acara MilenialFest 90 Tahun Sumpah Pemuda di Djakarta Theater, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu pun telah dibuktikan oleh Kitabisa.com. Dari awal berdiri website ini sudah mengumpulkan dana sosial hingga mencapai Rp 420an miliar.
"Sampai akhir 2017 itu sudah Rp 193 miliar. Tapi per hari ini sudah Rp 420 an miliar. Itu donasi terkumpul dari orang-orang baik," tambahnya.
Kitabisa.com sendiri sudah banyak digunakan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Mulai dari orang pribadi, untuk korban bencana alam seperti Palu kemarin hingga untuk memproduksi pesawat buatan mantan Presiden RI BJ Habibie yang bernama R80.
"Keluarga muda ini kesulitan karena anaknya masuk NCU, itu permalam bisa Rp 25 juta. Dia masuk ke Kitabisa klik galang dana. Butuh dana berapa, cerita keluhannya seperti apa. Tahun kemaren dia sudah terkumpul Rp 200 juta dan itu semua transparan bisa terlihat siapa besaran sumbangannya berapa," tuturnya. (das/dna)