Tolak Diakuisisi, BTN Usul Saham Bank BUMN Lain yang Dijual
Rabu, 24 Agu 2005 18:06 WIB
Jakarta - Merasa geregetan terhadap rencana BNI mengakuisisi saham BTN, bank perumahan ini pun membuat kajian tandingan. Hasil kajian BTN itu mengusulkan agar pemerintah menjual saham bank BUMN lain untuk menutup defisit APBN.Hal tersebut terungkap dalam analisis benefit and costs skenario merger-akuisisi BTN yang dilakukan konsultan manajemen risiko M. Muslich dan rekan yang diperoleh detikcom, Rabu (24/8/2005)."Analisis yang dilakukan memberikan solusi alternatif yang dapat dilakukan pemerintah untuk menutup defisit APBN melalui penjualan saham yang dimilikinya di bank BUMN daripada melakukan program akuisisi yang ternyata lebih banyak kerugiannya," demikian salah satu kesimpulan kajian tersebut.Kajian tersebut juga menyarankan agar merger atau akuisisi bank BUMN terhadap BTN tidak dilakukan. Pasalnya langkah itu akan menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada potensi sinergi yang diharapkan.Hasil kajian yang diperuntukkan bagi BTN itu menyebutkan, berdasarkan hasil analisis, nilai wajar BTN lebih tinggi dari nilai akuisisi sebesar Rp 5 triliun. Angka itu berdasarkan pendekatan price to book value (PBV) maupun price earning ratio (PER).Hal itu berarti akuisisi tidak akan memberikan nilai tambah bagi negara bahkan sebaliknya akan mengurangi kekayaan negara dan berpindah kepada pemegang saham bank yang melakukan akuisisi.Selain itu, dari hasil analisis kinerja bank gabungan hypothetical, diketahui bahwa tidak ada satu pun bank gabungan yang mempunyai kinerja dominan yang lebih baik daripada bank gabungan lainnya. Jika Bank Mandiri-BTN bergabung, hanya akan mempunyai kinerja CAR yang baik. Dan jika BNI-BTN digabung, bahkan tidak mempunyai kinerja yang paling baik utnuk semua ukuran kinerja bank.Sedangkan gabungan BRI-BTN bakal mempunyai kinerja yang paling baik di RoA, BOPO dan LDR, namun tidak memiliki kinerja CAR dan KAP yang baik. Sementara BTN sendiri saat ini memiliki ukuran kinerja KAP yang paling baik, namun tidak memiliki kinerja yang baik untuk ukuran lainnya. Kajian itu juga menyebutkan, jika merger atau akuisisi dilaksanakan, maka manajemen BTN akan banyak menghadapi dan menyelesaikan persoalan merger. Dampaknya, program pemerintah untuk menyediakan rumah bagi rakyat akan terganggu atau bahkan tidak tercapai.
(qom/)