BI Waspadai Kenaikan Suku Bunga AS di 2019

BI Waspadai Kenaikan Suku Bunga AS di 2019

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 28 Des 2018 14:29 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mewaspadai tekanan global dan dampaknya ke dalam negeri seperti pergerakan nilai tukar rupiah. Salah satu tekanan yang diwaspadai adalah kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) yang lebih tinggi dari perkiraan.

"Masih ada tekanan global ketegangan di AS terkait dengan ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate 2019 di pasar lebih tinggi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).


"Padahal perkiraan kami lebih rendah hasil FOMC, lebih rendah ini secara global," tambah Perry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry menambahkan, nilai tukar rupiah saat ini masih stabil. Ragam instrumen yang ada juga berhasil membuat nilai tukar rupiah stabil.

"Nilai tukar secara keseluruhan rupiah bergerak stabil sesuai mekanisme pasar, baik swap, spot, forward dan kurs DNDF itu juga tetep terkendali harganya bisa 50 rupiah di atas pasar spotnya," ujar Perry.


Stabilnya nilai tukar rupiah, kata Perry, juga terjadi atas dukungan industri keuangan dan investor.

"Terima kasih saya ucapkan ke bank, pelaku pasar, investor untuk dukung stabilitas," tutur Perry. (ara/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads