Bos Bank Dunia Mendadak Resign, Bikin Orang Pada Kaget

Bos Bank Dunia Mendadak Resign, Bikin Orang Pada Kaget

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 09 Jan 2019 08:17 WIB
Bos Bank Dunia Mendadak Resign, Bikin Orang Pada Kaget
Foto: Ardian Fanani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah mengetahui kabar mundurnya Jim Yong Kim dari jabatannya sebagai Presiden World Bank (WB/Bank Dunia).

"Saya mendapat kabar dari presiden Kim juga dari World Bank mengenai pengunduran diri presiden Kim. Beliau menyampaikan bahwa beliau akan join untuk suatu perusahaan sektor swasta yang bekerja di bidang infrastruktur," kata Sri Mulyani di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga berharap bahwa sepeninggalan Jim Yong Kim tidak mematahkan semangat dalam mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia sebagai salah satu anggota Bank Dunia berharap bahwa lembaga ini tetap bisa dijaga dari sisi misinya dapat mengurangi kemiskinan di seluruh dunia dan terus meningkatkan pemerataan kesejahteraan karena dua misi Bank Dunia itu sangat relevan yaitu bagaimana memerangi dan mengurangi kemiskinan hingga hilang, bagaimana menciptakan kesejahteraan lebih baik," kata dia.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kearitim Luhut Binsar Pandjaitan mengaku langsung menelpon Jim Yong Kim saat mengetahui kabar tersebut. Dia bilang, Jim akan akan bergabung dengan institusi swasta yang fokus pada investasi infrastruktur di negara-negara berkembang.

"Tadi saya bicara lewat telepon dengan Presiden World Bank yang resign. Saya tanya kenapa resign. Dia bilang ada mau bikin satu infrastructure fund dengan partner untuk emerging market," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dia bilang, Jim Yong Kim menyebut Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang paling menarik sebagai tujuan investasi bidang infrastruktur. Lembaga yang akan ditunggangi Jim Yong Kim nanti tersebut kata Luhut memiliki kapasitas pendanaan hingga US$ 1 triliun.

"Mereka siapkan US$ 1 triliun komersial dengan bunga yang lebih bagus. Mereka bisa mobilisasi uang dari berbagai negara," kata Luhut.

(kil/ang)
Hide Ads