"Artinya, dalam satu tahun terdapat penambahan sebanyak 121.800 orang agen, atau per hari BRI menerima 334 Agen BRILink baru," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (14/1/2019).
Bambang mengungkap, pertumbuhan agen berdampak signifikan terhadap jumlah transaksi dan volume transaksi Agen BRILink. Tercatat terdapat 378,7 juta transaksi dengan total volume mencapai Rp 512,7 triliun sepanjang tahun 2018. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan transaksi Agen BRILink di tahun 2017 sebanyak 202 juta dengan volume Rp 298 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pilihan fitur transfer masih menjadi penyumbang terbesar transaksi di Agen BRILink. Diikuti oleh transaksi setoran tunai simpanan, tarik tunai simpanan, pembelian token PLN, setoran pinjaman dan pembelian pulsa.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa dan nyaman bertransaksi melalui Agen BRILink," ujarnya.
Bambang melanjutkan, kinerja perseroan pun mendapatkan dampak positif dengan keberadaan para agen. Tercatat dana murah (CASA) yang berhasil dihimpun sebanyak Rp 5 Triliun dan menghasilkan fee based income Rp 448,8 miliar. Perseroan pun membidik peningkatan kinerja keagenan di tahun 2019.
Strateginya adalah dengan memperluas layanan BRILink di desa, meningkatkan penyaluran program pemerintah, peningkatan kualitas IT serta mengintensifikasi sosialisasi dan pelatihan kepada para agen.
"Untuk terus menjadi yang terdepan dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan di Indonesia, tahun ini perseroan akan semakin fokus untuk mengembangkan bisnis keagenan karena potensinya sendiri masih sangat tinggi," pungkas Bambang. (prf/hns)