Saat ini, suku bunga BI berada di level 6% atau sudah ada kenaikan 175 basis poin (bps) dari posisi sebelumnya.
"Jadi kami sampaikan suku bunga BI sudah hampir mencapai puncaknya dan itu akan kita review di RDG bulanan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan suku bunga acuan yang agresif dilakukan BI agar mendorong penurunan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD), serta memberikan imbal hasil yang baik bagi instrumen keuangan negara.
"Dan kami sampaikan suku bunga itu selalu melakukan forward looking. Kenaikan suku bunga terakhir sudah memperhitungkan Desember dan Maret, pada waktu itu The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga tiga kali, tapi paling banyak dua kali di 2019," ujar dia.
Selain itu, demi menjaga likuiditas serta kenaikan bunga kredit, BI sudah menyesuaikan giro wajib minimum (GWM) rata-rata dari 2% menjadi 3%. Kemudian ada juga relaksasi ketentuan second day reserve.