"Jika dulu, awalnya hanya untuk pedagang kini kita naikkan proporsinya untuk produksi, Karena paling penting adalah produksi. Caranya, ya ini dari peternakan, nelayan, garam dan makin banyak macamnya akan makin banyak produksi," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kepada wartawan usai penyerahan KUR peternakan rakyat di Pujon, Kabupaten Malang, Sabtu (9/2/2019).
Di sisi lain dana KUR terus bertambah, dari tahun lalu mencapai Rp 120 triliun kini di 2019 direncanakan Rp 140 triliun. Darmin mencontohkan, nelayan bisa menggunakan KUR sebagai modal membeli kapal
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin menambahkan pemerintah telah memiliki pusat IT yang meneliti data para nelayan. Data tersebut sebelum diperoleh dari perbankan pemberi KUR.
"Pendataan tidak sulit, kita punya IT yang baik. Bank juga begitu, yang kemudian mengirim data ke kita. Kemudian dicatat dan meneliti orang-orang (nelayan) itu," beber Darmin.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan, sejak KUR skema baru diluncurkan pada 2015 hingga akhir tahun lalu sudah disalurkan kepada 13,8 juta debitur UMKM dengan toal akumulasi plafon sebesar 333 triliun.
"Sedangkan, penyaluran KUR selama 2018 mencapai Rp 120,35 triliun atau 97,2 persen dari target 2018 sebesar Rp 123,801 triliun," ungkap Iskandar dalam sambutannya.
Khusus di Jawa Timur, kata Iskandar, jumlah KUR yang disalurkan per akhir 2018 sebesar Rp 54,4 triliun untuk 2,6 juta debitur. "Dari jumlah tersebut, KUR yang disalurkan untuk peternak di Jawa Timur mencapai Rp 3,1 triliun untuk 175.489 debitur," sambung Iskandar. (hns/hns)