BI Tahan Bunga Acuan 6%, Bagaimana dengan Bunga Bank?

BI Tahan Bunga Acuan 6%, Bagaimana dengan Bunga Bank?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 22 Feb 2019 08:21 WIB
2.

Bank Tak Perlu Naikkan Bunga

BI Tahan Bunga Acuan 6%, Bagaimana dengan Bunga Bank?
Foto: Pradita Utama

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan ketersediaan likuiditas perbankan cukup baik. BI menempuh strategi operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas.

Menurut Perry, likuiditas dilonggarkan bersama dengan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjadi upaya perbankan agar menaikkan kredit.

"Bagaimana kita membuat ramuan atau bauran dari kebijakan. Dengan ketersediaan likuiditas perbankan tidak mesti naikkan suku bunganya. Tahun ini kredit akan naik. Bagaimana kredit perbankan bisa tumbuh atau bahkan bisa lebih tinggi dari 12%," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perry menyebutkan operasi moneter dilakukan oleh bank sentral untuk menjaga ketersediaan likuiditas baik rupiah maupun valas.

"Kita meningkatkan ekspansi operasi moneter. Sehingga likuiditas perbankan itu akan meningkat, sehingga ini akan mendukung pembiayaan (kredit) dari perbankan," ujarnya.

Adapun operasi moneter yang akan dilakukan BI untuk menjaga ketersediaan likuiditas yakni dengan menyiapkan instrumen, frekuensi dan kesiapan term repo dan swap.

"Sejak Desember-Januari dan ke depan itu meningkatkan ketersediaan likuiditas. Kita perbanyak frekuensi volume term repo, swap valas, dan langkap dalam operasi moneter. Kita terus meningkatkan ekspansi operasi moneter," ucap Perry.

Memang pertumbuhan kredit yang relatif lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan DPK secara rata-rata telah memberikan tekanan terhadap kondisi likuiditas perbankan, khususnya pada kelompok bank BUKU III atau bank dengan modal inti Rp 5-30 triliun dengan LDR di atas 100% yang memicu persaingan tingkat suku bunga.

Perry menyebut stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai fungsi intermediasi yang tetap baik dan risiko kredit yang terkendali. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tetap tinggi mencapai 22,9% dan rasio likuiditas (AL/DPK) masih aman yakni sebesar 19,3% di Desember 2018.

Hide Ads