Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan peningkatan laba bersih ini diperoleh dari kenaikan pendapatan bunga sebesar 5,93% dari Rp 6,39 triliun pada Desember 2017 menjadi Rp 6,77 triliun pada Desember 2018 yang disebabkan adanya pertumbuhan kredit.
Peningkatan laba juga disebabkan adanya penurunan biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Produktif (CKPN) sebesar Rp 481 miliar atau turun 57% dibandingkan biaya CKPN tahun 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan ini lebih tinggi dari rata-rata industri nasional sebesar 11,75%" kata Kostaman usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Auditorium Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).
Peningkatan kredit yang tinggi tersebut juga diikuti oleh kualitas kredit yang membaik, di mana kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross Bank Mega tercatat menjadi 1,60% dari sebelumnya sebesar 2,01%. Sedangkan NPL Net tercatat menjadi 1,27% dari sebelumnya sebesar 1,41%.
Dana pihak ketiga relatif stabil atau mengalami sedikit penurunan sebesar 0,89% menjadi Rp 60,73 triliun pada Desember 2018 dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp 61,28 triliun.
Hal ini disebabkan dengan strategi Bank yang senantiasa menyelaraskan pertumbuhan dana pihak ketiga dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, dengan tetap memperhatikan likuiditas Bank.
Kostaman mengatakan perusahaan juga berusaha menjaga cost of fund dana pihak ketiga dengan meningkatkan dana murah dan berusaha menjaga suku bunga deposito.
"Atas posisi kredit dan dana pihak ketiga ini, rasio LDR meningkat menjadi sebesar 67,23% dari posisi 2017 sebesar 56,47%" tuturnya.
Susunan komisaris dan direksi
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mega juga, pemegang saham menerima pengunduran diri Darmadi Sutanto sebagai Komisaris Perseroan dan YB Hariantono sebagai Direktur Perseroan. Sehingga perubahan susunan pengurus menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Chairul Tanjung
Wakil Komisaris Utama: Yungky Setiawan
Komisaris Independen: Achjadi Ranuwisastra
Komisaris Independen: Lambock V. Nahattands
Komisaris Independen: Aviliani
Direksi
Direktur Utama: Kostaman Thayib
Direktur: Madi Lauzuardi
Direktur: Martin Mulwanto
Direktur: Indivara Erni
Direktur: Lay Diza Larentie
Direktur: C. Guntur Triyudianto
Direktur Independen: Yuni Lastianto (fdl/fdl)